Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Area Bukit Barisan Banyak 'Disulap' Jadi Ladang Ganja

Bukit Barisan yang terhampar di sepanjang Pulau Sumatera, ternyata dinilai strategis oleh sebagian orang untuk berladang ganja.

zoom-in Area Bukit Barisan Banyak 'Disulap' Jadi Ladang Ganja
Sriwijaya Post/istimewa
Sebagian tanaman ganja yang diamankan polisi dari perbukitan di Desa Tanjungalama, Kecamatan Lintangkanan, Empatlawang. 

Laporan Wartawan Sriwijaya Post Tommy Sahara

TRIBUNNEWS.COM, LAHAT - Bukit Barisan yang terhampar di sepanjang Pulau Sumatera, dan masih ditumbuhi tanaman lebat, ternyata dinilai strategis oleh sebagian orang untuk berladang ganja.

Setidaknya, hal itu terjadi di Bukit Barisan yang masuk wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Direktur Dit Res Narkoba Polda Sumsel Komisaris Besar Dedi Setioyudo membenarkan hal tersebut.

"Kamisudah seringkali mengungkap keberadaan ladang ganja di wilayah Bukit Parisan di Sumsel. Terutama di Kabupaten Empatlawang. Kemungkinan, masih ada ladang ganja lain yang belum terungkap," kata Dedi, Rabu (11/9/2013).

Termutakhir, kata dia, polisi bisa mengungkap keberadaan ladang ganja seluas 1 hektare. Dari ladang itu, polisi berhasil mengamankan 2.500 batang ganja yang tengah dikeringkan.

Data yang dihimpun Sripo, Sat NarkobaPolres Lahat sudah beberapa kali berhasil mengungkap keberadaan ladang ganja di wilayah Kabupaten Empatlawang.

Pada awal Oktober 2012, tim Sat Narkoba Polres Lahat mengungkap ladang ganja di Curup Tujuh Panggung, Bukit Tuban Kijang, Desa Tanjung Alam, Kecamatan Lintang Kanan. Setelah berjalan kaki sejauh 12 km, polisi berhasil menemukan 291 pohon ganja berbagai ukuran serta satu orang pelaku.

BERITA REKOMENDASI

Selanjutnya, akhir Februari 2013, polisi juga berhasil mengungkap keberadaan ladang ganja seluas 2 hektare di Cagak Pal, Desa Lesung Batu, Kecamatan Lintang Kanan. Di sana, polisi menemukan 150 batang pohon ganja berukuran 2 meter, serta ribuan bibit ganja di dalam polibek, yang sudah siap tanam. Pelaku menggunakan sistem tumpang sari dengan tanam kopi, membuat bisnis sampingan keduanya sulit diketahui.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas