Mimpi SBY yang Jadi Kenyataan
Kedatangan presiden ke Pulau Komodo ini untuk menyaksikan inagurasi atau penobatan komodo sebagai salah satu dari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Pos Kupang, Fredy Bau
TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO - "Alhamdulillah setelah sembilan tahun, akhirnya the dreams comes true (mimpi itu menjadi kenyataan)."
Demikian kalimat yang meluncur dari mulut Presiden Republik Indonesia (RI), Susilo Bambang Yudhayono ketika menjejakkan kakinya di taman nasional komodo (TNK) di Pulau Komodo, Manggarai Barat, Jumat (13/9/2013) siang.
Kalimat ini diucapkan RI 1 sambil tersenyum lebar kepada para petugas yang telah menunggunya sesaat setelah turun dari KRI Beladau. SBY saat itu didampingi ibu negara, Any Yudhayono, salah satu putranya, Ibas Yudhayono, beberapa menteri kabinet indonesia bersatu jilid II, anggota DPR RI, Beny K Harman, anggota DPD RI, Abraham Paul Liyanto.
Sementara itu, mantan wakil presiden RI yang juga ketua dewan pembina Yayasan Komodo Kita, Jusuf Kalla dan beberapa duta besar negara asing telah menunggu di tempat acara penobatan komodo sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia (new 7 wonders of nature).
Kedatangan presiden ke Pulau Komodo ini untuk menyaksikan inagurasi atau penobatan komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang dirangkai dalam acara puncak sail komodo 2013. Acara penobatan ini juga diselip dengan ataraksi komodo menyantap mangsa dan juga penanaman pohon secara simbolis.
Acama penobatan diawali pemaparan singkat dari Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan dan selanjutnya oleh Jusuf Kalla selaku ketua dewan pembina yayasan komodo kita.
Menhut dalam pemaparannya menyampaikan, kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pemerintah terus membangun kemitraan dengan Unesco, yayasan 7 wonders of nature, swiss
contact.
"Komodo di pulau ini terdata secara baik dan saat ini berjumlah sekitar 5.000 ekor," jelasnya.
Jusuf Kalla dalam penyampaiannya memberi apresiasi kepada seluruh masyarakat Indonesia termasuk dukungan dari mitra di luar negeri yang telah memberikan dukungan sehingga Komodo bisa masuk dalam tujuh keajaiban dunia.
Kepada masyarakat NTT khususnya di Manggarai Barat agar menjadikan komodo sebagai aset yang tidak ternilai yang patut dijaga dan dilestarikan.
"Komodo tidak tahu kalau dia menang. Tapi yang penting adalah bagaimana manfaatnya bagi masyarakat di Pulau Komodo," katanya.
Dia meminta agar perlu dilakukan upaya penyiapan mental warga yang ada di Labuan Bajo untuk selalu ramah dan siap menyambut wisatawan.
"Orang NTT baik dan ramah tapi perlu banyak tersenyum," katanya disambut tawa hadirin.
Setelah Jusuf Kalla menyampaikan sambutannya, dilanjutkan dengan penarikan selubung prasasti penobatan komodo sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia disaksikan presiden, duta besar negara asing, gubernur NTT, para menteri dan ratusan warga yang hadir.
Kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon kapuk hutan oleh presiden lalu memantau pameran produk komodo di tempat itu dan kembali ke Labuan Bajo.