Seorang Calon Jemaah Haji Asal Tuban Kedapatan Bawa Minuman Keras
Biasanya, calhaj banyak membawa perlengkapan yang dinilai bisa menunjang dirinya lebih khusyuk ketika beribadah di tanah suci Mekkah, Arab Saudi.
Laporan Wartawan Surya Mujib Anwar
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Biasanya, calon jemaah haji (calhaj) banyak membawa perlengkapan yang dinilai bisa menunjang dirinya lebih khusyuk ketika beribadah di tanah suci Mekkah, Arab Saudi.
Namun, seorang calhaj asal Tuban, Jawa Timur, justru didapati membawa minuman keras di dalam tasnya saat hendak berangkat ke Mekkah. Hal itu, diungkapkan oleh Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jatim Fatkhul Arif.
"Petugas di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) Sukolilo, menemukan ada seorang calon jemaah asal Tuban yang membawa minuman tuak," kata Fatkhul Arif, Minggu (15/9/2013).
Ia menjelaskan, minuman keras tradisional itu diketemukan di dalam tas bagasi jemaah tersebut. Beratnya sekitar 1,5 liter dan ditaruh di bekas botol minuman.
"Petugas mengetahui adanya tuak dalam botol tersebut, ketika melakukan pemeriksaan dengan X Ray," imbuhnya.
Setelahnya, kata Arif, petugas haji langsung mengeluarkan botol berisi tuak tersebut. Sejurus kemudian, si pemilik dipanggil oleh petugas.
Nah, di hadapan petugas, warga Tuban tersebut mengaku bahwa minuman yang dibawanya tersebut bukan minuman memabukkan. "Ini jamu, pak. Kalau minum itu, tubuh saya jadi segar," kilah si jemaah, seperti ditirukan Arif.
Meski beralasan sebagai jamu, petugas tetap menyita tuak tersebut dan mengembalikannya ke daerah asal calhaj.
Agar kejadian yang sama tak terulang, Kanwil Kemenag Jatim meminta pihak kabupaten/kota memperketat pemeriksaan barang bawaan calhaj.
"Jangan lagi ada calon jemaah yang membawa minuman biasa tapi beralkohol. Demikian juga barang bawaan terlarang lainnya," tegasnya.