Selat Malaka Jalur 'Rawan' Lintasan Pelayaran
Selat Malaka lantaran dulunya kerap terjadi tindak kejahatan termasuk kejahatan perompak.
Editor: Budi Prasetyo

Laporan wartawan Bangka Pos, Ryan A Prakasa
TRIBUNNEWS.COM BANGKA-- Sejauh ini terdapat sejumlah titik kawasan perairan di negara Republik Indonesia (RI) dianggap sebagai jalur lintasan 'rawan'. Salah satunya yakni selat Malaka lantaran dulunya kerap terjadi tindak kejahatan termasuk kejahatan perompak.
Hal itu dikemukakan oleh Panglima Komando RI Armada kawasan Barat, Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto SE dalam jumpa pers di Novotel Bangka, Sabtu (21/9/2013) malam.
Arief hadir dalam acara ramah tamah dengan Plt Gubernur Babel Rustam Effendi beserta para pejabat utama Lanal Babel, termasuk Danlanal Babel Letkol Laut (P) Iwa Kartiwa di aula pertemuan lantai 3 Novotel Bangka.
"Padahal titik lintasan kawasan selat Malaka tersebut sesungguhnya merupakan daerah lintasan pelayaran internasional jika kapal ingin berlayar menuju ke negara asia antara lain baik ke negara jepang maupun tujuan ke negara eropah atau ke Rusia," ujar Arief.
Dikatakan, kondisi jalur lintasan Selat Malaka 'rawan' dilalui kapal-kapal luar dulu sempat pula dipublikasikan oleh sejumlah media massa luar negeri.
Disisi lain, ungkap Arief ada indikasi pemberitaan tersebut berdampak terhadap kepentingan politis. Akibatnya, sebagian negara luar lainnya akan menilai negara kita ini sisi keamanan perairan laut tidak aman.
"Itu kan siasat orang-orang luar saja yang menginginkan negara kita disebut nggak aman. Padahal tidak demikian. Dan saat ini pun TNI AL telah mempersiapkan sejumlah kapal-kapal patroli demi menjaga keamanan di laut negara kita," ujar Arief.