Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter pun Berobat ke Tersangka

Djuhari Prayoga dan istrinya, Lucia, ternyata telah membuka praktik ini sejak 1985 lalu.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dokter pun Berobat ke Tersangka
Surya
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta didampingi Kapolsek Wonokromo AKP Roman Smaradhana Elhaj (kiri) memperlihatkan barang bukti berikut tersangka pasangan suami istri Djuhari Prayogo dan Lucia Sudiarti di Polsek Wonokromo, Kamis (3/10/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Djuhari Prayoga dan istrinya, Lucia, ternyata telah membuka praktik ini sejak 1985 lalu. Tapi saat itu, Hari dikenal sebagai paranormal, yang bisa membuat pasangan tak punya keturunan, bisa memiliki keturunan.

Namun keduanya mulai serius, dan membuka praktik lebih modern pada 2011 lalu. "Kalau yang berhasil sekitar 25 orang, mereka akhirnya bisa memiliki bayi," kata Lucia.

Bahkan Lucia mengklaim, banyak dokter perempuan yang datang ke tempat praktiknya untuk berobat.

"Ada juga dokter-dokter perempuan yang tidak punya anak, datang ke tempat saya, ada dokter dari RSAL, RS Bhayangkara, dan dokter lainnya. Bahkan ada juga yang dari Malaysia dan Timor Leste," kata Lucia.

Menurut Lucia, yang banyak datang ke tempat praktiknya mereka sakit keputihan dan mereka yang tidak punya keturunan.

"Mereka telah berobat kesana kemari tapi gagal, akhirnya mereka datang pada kami," kata Lucia.

Lucia pernah bekerja di Rumah Sakit, Panti Rabi Jogyakarta, dan Panti Rini, sejak 1989 hingga 1992.

Berita Rekomendasi

"Saya pernah bekerja di rumah sakit di bagian keuangan. Tapi saya selalu belajar pada perawat dan dokter di sana," kata Lucia.

Sedangkan Hari mengaku belajar dari buku-buku kesehatan dan koran.

"Saya dulu pernah bercita-cita sebagai dokter, tapi karena ekonomi, saya tidak bisa kuliah," kata Hari.

Itulah yang membuat anak Hari, dikuliahkan di Akademi Kebidanan. Bahkan alat-alat medis milik Hari, merupakan alat-alat milik anaknya.

Menurut Hari, saat mengobati pasiennya, dia terlebih dahulu memeriksa kedua pasangan. Baik laki-laki dan perempuan, keduanya diperiksa.

"Saya pijat pangkal paha dan di bawah perut, untuk mengetahui kesuburan pasangan itu," kata Hari.

Jika keras, berarti sperma laki-laki itu encer. Setelah diperiksa, lalu keduanya diminta untuk menjalani operasi.

Halaman
12
Tags:
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas