Gerakan Jumat Tanpa Nasi
Ratusan jemaat gereja yang terdiri anak-anak, remaja hingga orang tua begitu antusias mengikuti rangkaian kegiatan
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Magelang - Memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) setiap bulan Oktober, Gereja St Theresia, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang menggelar kegiatan "rebutan" gunungan hasil bumi. Tahun ini, kegiatan digelar pada Minggu (13/10/2013).
Ratusan jemaat gereja yang terdiri anak-anak, remaja hingga orang tua begitu antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Mereka pun berebut sebuah gunungan yang berisi buah-buahan, sayur mayur dan umbi-umbian itu.
Sebelumnya, rangkaian kegiatan HPS diawali dengan perayaan ekaristi yang dibuat dengan suasana berbeda oleh pengurus gereja. Selain diiringi alunan musik tradisional gendhing Jawa, altar gereja pun dihiasi dengan buah-buahan dan hasil bumi seperti pisang, kelapa, singkong, tomat, jagung, dan sayuran lainnya.
"Hasil bumi, buah-buahan dan sayur mayur ini hasil dari swadaya warga sekitar," ujar Koordinator HPS Paroki Salam, Ignatius Widodo, di sela kegiatan. Dikatakan Widodo, kegiatan HPS memang rutin digelas setiap tahun dengan tujuan mengkampayekan gaya hidup sehat dengan buah dan sayur.
Selain rebutan gunungan ada juga bazar makanan serba organik. Lebih dari itu, kata Widodo, peringatan HPS juga dimaksudkan untuk mengampanyekan kedaulatan pangan. Kegiatan ini mengenalkan keanekaragaman bahan pangan, untuk melatih warga agar tidak tergantung pada beras sebagai bahan pangan pokok. “Karena kita masih meemiliki umbi-umbian untuk pengganti beras,” jelas Widodo.
Untuk upaya itu, lanjut Widodo, setiap Jumat selama bulan Oktober dilaksanakan juga tradisi “Jemuah Tanpa Upa” atau Jumat tanpa nasi. Pada tradisi itu, jemaat tidak makan nasi selama satu hari dan mengganti menu makan utamanya dengan umbi-umbian, sayuran, dan buah.
"Jemuah Tanpa Upa itu, sudah digagas sejak dua tahun silam, dan masih dilakukan oleh warga dan umat Paroki. Sementara beras yang tidak dimakan lantas dikumpulkan dan disumbangkan ke panti asuhan,” papar Widodo.
Tidak sampai di situ saja, Widodo juga menyampaikan bahwa jemaat pun punya kegiatan peduli lingkungan dengan penghijauan di lereng Gunung Merapi. Penghijauan dilakukan dengan menanam beberapa tanaman seperti jambu merah, sirsak, sawo di Dusun Jamburejo, Desa Kemiren, Kecamatan Srumbung.
"Kami mengajak umat untuk hidup sehat dengan mengkonsumsi hasil bumi yang tanpa zat kimia tambahan serta senantiasa mencintai lingkungan," imbuh Pastur Paroki St Theresia Salam, L Issri Purnomo.