Warga Sleman Dilarang Minta Bantuan Air Meski Dilanda Kekeringan
Ratusan warga Desa Wukirharjo, Prambanan, harus mengandalkan bantuan air bersih dari donatur yang memberikan bantuan.
Laporan Reporter Tribun Jogja Joko Widiyarso
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Ratusan warga Desa Wukirharjo, Prambanan, harus mengandalkan bantuan air bersih dari donatur yang memberikan bantuan.
Kalau tidak ada donatur, mereka terpaksa membeli atau mengambil air dari sendang yang debitnya terus menipis.
Kepala Desa Wukirharjo mengakui, warganya kekinian belum mendapatkan bantuan berupa air bersih dari Pemkab Sleman. Bahkan, sebelumnya saat berencana meminta distribusi dari Dinas Sosial DIY, hal itu dilarang pihak BPBD Sleman.
"Kami sebenarnya sudah meminta bantuan air ke provinsi, tapi dilarang oleh BPBD. Katanya bikin malu, sampai minta provinsi. Tapi kalau minta ke BPBD Sleman, tidak juga dikasih," ujarnya kepada Tribun Jogja, Senin (14/10/2013).
Setiap musim kemarau, warga Dusun Klumprit I sebanyak 136 KK, Klumprit II 123 KK, dan Losari II 209 KK, selalu kesulitan air bersih, lantaran dusun mereka berada di perbukitan. Mereka memang telah diberikan bantuan berupa sistem pompa, tapi solar menjadi masalah baru bagi mereka lantaran harganya yang mahal.
Saat ini, ia hanya dapat menyerahkan permasalahan tersebut kepada Camat Prambanan. Menurut informasinya, pihak kecamatan juga masih terus mencari bantuan dalam bentuk air bersih bagi ratusan warga Wukirharjo yang sangat membutuhkan air bersih.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.