Situs Majapahit di Trowulan Terancam Industri Batu Bata
Penyelamatan situs kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto tidak lagi bisa ditawar.
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Penyelamatan situs kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto tidak lagi bisa ditawar.
Penundaan proses penyelamatan hanya membuat potensi kerusakan yang terjadi semakin besar.
Selain keberadaan industri besar seperti PT Manunggal Sentra Baja, potensi kerusakan juga muncul akibat berkembangnya industri pembuatan batu bata rakyat di kawasan Trowulan.
Pantauan Surya di sekitar Candi Tikus, kawasan di pusaran kota Trowulan, telah menjamur industri batu bata.
Industri batu bata ini dikerjakan tidak jauh dari museum Mojopahit dan kolam Segaran. Bahkan, industri rumahan ini dikerjakan tanpa memandang lokasi.
Seperti berada persis di bibir kolam Segaran dan persis bersebelahan dengan Candi Tikus.
"Sudah lama kami membuat batu bata di sini," ujar Karyono, salah satu pekerja batu bata yang lokasinya persis bersebelahan dengan Candi Tikus.
Kepala Tata Usaha BPCB Trowulan Danang Wahyu Utomo mencatat, ada ribuan perajin industri batu bata yang tersebar di Trowulan.
Menurutnya, aktivitas ekonomi kecil seperti ini yang dikhawatirkan bisa mengancam lingkungan cagar budaya karena terus menggali tanah untuk bahan baku batu bata.
"Semua dikerjakan tanpa meminta pertimbangan kami," kata Danang.
Dari pengamatan Surya, sepanjang jalan mulai dari arah Segaran ke kiri (dari jalan raya Trowulan), keberadaan industri batu bata rakyat makin banyak dan akhirnya membentuk kawasan khusus.
Meski rata-rata skala industri rumahan, kerusakan sudah terlihat kasat mata yakni galian dengan kedalaman rata-rata sampai satu hingga dua meter. (fai)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.