Abdi Dalem Pasang Tarup Khas Tanda Keraton Hajatan
Abdi dalem Keraton Ngayogyakarta, Senin (21/10/2013) memasang tarup di berbagai sudut sekitar keraton.
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Setelah GKR Hayu dan KPH Notonegoro melaksanakan prosesi "Siraman", para Abdi dalem Keraton Ngayogyakarta, Senin (21/10/2013) memasang tarup di berbagai sudut sekitar keraton.
Selain sebagai tanda Keraton Ngayogyakarta sedang hajatan, tarup juga digunakan untuk tolak bala.
Tarup terdiri dari pisang, tuwuhan (padi, kelapa dan palawija) serta janur. Tawuhan akan dipasang di berbagai gapura, yakni di Pagelaran, Pacikeran, Tarup Agung, Regol Brajanala, Bangsal Ponconiti, Regol Keben, Doorlop Srimenganti, Bangsal Trajumas, Regol Danapertapa, Doorlop Bangsal Kencana, Kuncung Tratag Bangsal Kencana dan Regol Gepura.
Tak ketinggalan bleketepe, yakni daun kelapa yang dianyam, dipasang di Kuncung Tratag Bangsal Kencana Wetan.
Salah satu Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta, KRT Pujaningrat mengatakan, dalam membuat tarup dan bleketepe, banyak menggunakan bagian-bagian pohon kelapa, sebab pohon kelapa dianggap banyak mempunyai kegunaan. Mulai dari daun, buah bahkan sampai batangnya semua berguna.
"Terlebih lagi pohon kelapa itu umurnya panjang. Semua ini diambil makna dan juga sebagai simbol sekaligus doa," terangnya.
Janur juga dianggap sebagai daun yang indah layaknya cahaya sehingga harus ada saat merayakan hari-hari penting keraton. Seperti halnya hajat pernikahan, keraton akan penuh dengan hiasan dari janur kelapa.
"Proses pembuatan ratusan anyaman kelapa sangat istimewa, karena mulai dari ibu-ibu, mahasiswa semuanya bergotong royong untuk membuat hiasan tarup dan bleketepe," tuturnya.