Kedua Mempelai Keraton Alergi Serbuk Sari
Kedua mempelai Keraton Kasultanan Yogyakarta, GKR Hayu dan KPH Notonegoro ternyata alergi terhadap serbuk sari bunga.
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Kedua mempelai Keraton Kasultanan Yogyakarta, GKR Hayu dan KPH Notonegoro ternyata alergi terhadap serbuk sari bunga.
Karenanya, panitia memilihkan jenis bunga tertentu yang tidak memiliki serbuk sari terlalu banyak dalam setiap dekorasi lokasi Pernikahan Agung.
"Dua-duanya alergi, bahkan nantinya kamar pengantin juga tidak akan dihiasi bunga-bunga," ucap Penanggungjawab dekorasi Pernikahan Agung, Nur Deliansi.
Karenanya, Nur Deliansi bersama timnya memilihkan berbagai jenis bunga yang tidak memiliki serbuk sari yang mudah beterbangan. Beberapa jenis bunga yang digunakan yakni crisant, peacock, amaratus, kalalili, anggrek bulan dan mawar.
Ia juga menggunakan tiga jenis bunga impor dari Belanda sebagai kombinasi warna dekorasinya yakni lily, tulip dan casablanca. "Kesemuanya bernuansa ungu dengan aksen putih," tuturnya.
Sebelumnya, GKR Hayu pernah mengatakan bahwa ia menginginkan dekorasi pernikahan berwarna ungu dan hijau tosca selaras dengan warna cincin pemberian KPH Notonegoro yang kini sah menjadi suaminya.
Khusus dekorasi di keraton, lebih dominan warna hijau tosca untuk menyesuaikan dengan interior Keraton. Sedangkan dekorasi di Bangsal Kepatihan akan lebih variatif yakni kombinasi tosca dengan aksen ungu lavender.
"Senada dengan warna cincin pemberian Angger (KPH Notonegoro)," ucap Hayu beberapa waktu lalu. (*)