Waspada, Pelaku Hipnotis Berkelompok Berkeliaran di Makassar
Hati-hati dengan orang yang belum dikenal. Pelaku kejahatan hipnotis
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR, -- Hati-hati dengan orang yang belum dikenal. Pelaku kejahatan hipnotis atau ilmu gendam masih berkeliaran di Makassar.
Informasi yang dihimpun Tribun Timur, pelaku hipnotis dilakukan oleh sekelompok orang dengan jumlah 4 orang tiga laki-laki dan satu perempuan diperkirakan umurnya 30 tahun ke atas.
Mereka melakukan aksinya pada siang hari menggunaka mobil. Korbannya rata-rata adalah perempuan yang memiliki banyak perhiasan dengan barang berharaga.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Rappocini, Makassar, IPTU Andi Haris, mengaku benar adanya laporan kejadian tersebut. Namun pelaku hipnotis ini belum berhasil diamankan.
"Benar ada, laporanya bulan yang lalu. Pelaku sempat terekam CCTV disalah satu ATM. Tetapi mukanya tidak kelihatan," kata Kanit Reskrim Polsek Rappocini Andi Haris Kepada wartawan.
Haris menyebutkan, modus pelaku dengan cara mendekati korban. Di mana sasaranya seorang perempuan. "Kasus ini masih dalam penyelidikan," tambahnya.
Modus pelaku yaitu mendatangi rumah korban dan pura-pura bertanya kepada korban alamat panti asuhan yang terdekat dari rumah korban dan meminta tolong untuk diantarkan. Mereka beralasan sebagai orang dermawan dari daerah yang tidak tahu jalan untuk menyumbang ke pati asuhan di Makassar.
Lantaran pelaku mengunakan mobil korbanpun dengan senang hati menunjukan alamat panti asuhan yang akan didatanggi dengan alasan itu supaya pelaku bisa banyak berbincang dan korban. Korban yang terjebak naik ke mobil pelaku di dalam perjalanan pelakupun melakukan aksinya.
Karena korban sudah sudah terkena hipnotis uang yang diperlihatkan korban adalah kertas terpotong pehiasan imitasi tidak diketahui . Dan saat itu korban tidak sadarkan diri.
Dengan kesempatan itulah pelakupun mengambil barang korban serta ATM dan menggantongi PIN pelaku. Setelah itu pelaku langsung menurunkan ke tempat sepi.
Untuk mengantispasi adanya korban berikutnya, Haris berharap warga tetap waspada terhadap orang yang belum dikenal. (*
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.