Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Tenggelam Penumpang Perahu Sempat Foto-foto

Puluhan penumpang perahu naas saat menyeberangi Sungai Bengawan Solo usai menanam mangrove sempat diingatkan tidak bercanda

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sebelum Tenggelam Penumpang Perahu Sempat Foto-foto
Surya
Proses evakuasi korban tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Jumat (1/11/2013). 

TRIBUNNEWS, GRESIK -- Puluhan penumpang perahu naas saat menyeberangi Sungai Bengawan Solo usai menanam mangrove sempat diingatkan tidak bercanda, oleh salah seorang  penumpang. Peringatan ini beralasan karena penumpang perahu melebihi kapasitas. Tetapi karena peringatan tidak dihiraukan akhirnya perahu tenggelam menewaskan tiga pemuda, Jumat (1/11/2013).

"Ayo duduk yang rapi, jangan bercanda. Tapi namanya anak-anak mereka tetap nekat bermain air dan foto-fotoan. Karena perahu kelebihan muatan, sehingga bagian depan langsung tenggelam," kata Imroatul Khasanah (30), pengurus Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Gresik meneruskan menirukan seorang korban selamat.

Setelah perahu tenggelam, korban yang panik langsung menyelamatkan diri. Ada yang berpegangan tiang keramba penangkap ikan dan ada yang tetap berenang sambil menunggu pertolongan.

Tiga pemuda tenggelam ke dasar Sungai Bengawan Solo yaitu Abdul Aziz (24), warga Desa Gebang Angkrik, Kecamatan Ngimbang, Lamongan, Muhamad Arif (19), warga Desa/Kecamatan Ujungpangkah, dan David (26) warga Desa Sekapuk, Ujungpangkah.

Sekitar empat jam jasad para korban baru diketemukan dari awal kejadian pukul 09.45 WIB.

Tim pencari korban terdairi dari lima petugas dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dibantu para nelayan, TNI, dan anggota Polsek Ujungpangkah. Mereka menggunakan perahu nelayan melakukan pencarian.

"Untuk mencari korban dilakukan pemecahan ombak sehingga jasad bisa mengapung. Selain itu juga dipasang jaring. Akhirnya korban dapat ditemukan secara berurutan setelah tercantol jaring," kata M Muzazin (32) dari tim MDMC.

BERITA REKOMENDASI

Tiga korban ditemukan sudah tidak bernyawa. Korban banyak kemasukan air sehingga kondisi perut melembung. "Saat kejadian itu arus bengawan solo sangat deras sehingga sulit untuk berenang," kata Bari (30), seorang korban selamat.

Penanaman mangrove diselengarakan Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Olah raga (Disbudparpora) Gresiksetelah mendapatkan bibit mangrove dari PT HESS Indonesia Pangkah, PT Petrokimia Gresik, dan PT PJB Gresik. Kegiatan itu mengajak organisasi kepemudaan.

Orang tua korban merasa kehilangan anggota keluarganya. Salah satunya keluarga David (26), warga Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah. Ibu David menangis histeris.

"David, anak ku satu-satunya. David jangan meninggal," kata Ibu David saat di tepi Bengawan Solo sambil dibopong anggota Satpol PP.

Hal senada diungkapkan Kakak Abdul Aziz (24) yaitu Suwikyo (40), warga Desa Gebang Angkrik, Kecamatan Ngimbang, Lamongan. "Seminggu sebelumnya sudah ada firasat kurang baik tapi tidak saya hiraukan. Ternyata yang terjadi musibah ini," kata Suwikyo, saat menunggu di ruang jenazah RSUD Ibnu Sina.


Kepala Disparpora Kabupaten Gresik Siswadi Aprilianto akan memberikan santunan kepada korban tenggelam di ujung pangkah. "Kami pasti akan memberikan santunan," katanya saat di kamar jenazah.

 "Acara kita di daratan, tidak sampai meyeberang sungai. Itu inisiatif anak-anak sendiri," tambahnya.

Di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina, Wakil Bupati Gresik Mohamad Qosim sibuk membantu acara prosesi pemulangan jenazah sambil memberikan santunan kepada keluarga korban.

Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Ayub Diponegoro Azhar mengatakan akan memeriksa semua saksi dan pemilik perahu. "Saat ini masih ditangani Polsek. Berkas-berkas masih dikerjakan di Polsek. Nanti akan ditangani Polres," kata Ayub saat di kamar Jenazah.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas