Ternyata Erasmus dan Rival Racik Bom untuk Merampok di Kartasura
Motif dua pemuda di Solo, Erasmus dan Rival , yang tertangkap basah tengah meracik bom, akhirnya terkuak.
Laporan Wartawan Tribun Jateng Galih Permadi
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Motif dua pemuda di Solo, Erasmus Ardian Jati dan Rival Dwi Widyantoni, yang tertangkap basah tengah meracik bom, akhirnya terkuak.
Eramus, belakangan mengaku dirinya membuat bom untuk merampok bekas tempat kerjanya di daerah Makam Haji, Kartasura, The Tong Ji. Dirinya ingin merampok lantaran sakit hati.
"Mau buat merampok tempat saya bekerja dulu. Di daerah Makam Haji, Tong Ji," ujarnya, Kamis (7/11/2013).
Bahan-bahan kimia yang dibawa, kata Eramus, didapat dari toko bahan kimia di Loji Wetan, Pasar Kliwon dan toko pertanian Jaten, Karanganyar. "Saya beli sendiri," ujarnya.
Sementara itu, tersangka Rival Dwi Widyantoni mengatakan hanya mengikuti ajakan Eramus. "Saya cuma ikut-ikutan saja," ujarnya sebelum digelandang kembali di tahanan Mapolresta Solo.
Kapolresta Solo Ajun Komisaris Besar Iriansyah mengatakan, pihaknya masih mendalami tujuan kedua tersangka membuat bom. "Alasan mereka membuat sangat banyak, ada alasan benci sama mantan istri dan sebagainya. Kami akan mendalaminya lagi," ujarnya.
Terkait data kriminalitas yang tersangka, Iriansyah masih mendalaminya. "Apakah mereka pernah melakukan kriminalitas sebelumnya kami masih mendalaminya," ujarnya.
Seperti diberitakan, aparat Polres Kota Surakarta mengamankan dua orang yang diduga memiliki bahan peledak untuk merakit bom di kawasan Monumen 45 Banjarsari, Solo, Rabu (6/11/2013) dinihari.
Awalnya, Erasmus Ardian Jati Nugroho (29), warga Mojokulon, Sragen dan Rival Dwi Kuncoro (19), warga Mlopoharjo, Wonogiri mengaku sedang merebus mi di dalam panci ketika sejumlah polisi mendekat. Namun, setelah digeledah polisi menemukan senapan angin laras pendek jenis Bramasta Sport Mini dan bahan-bahan kimia sebagai bahan dasar membuat bom.
"Ada oksidator penyedia oksigen, ada redaktor penyerap oksigen, dan sumber api sebagai unsur pokok pembuatan bahan peledak," ujar Kapolresta Solo AKBP Iriansyah.
Ada sedikitnya 26 macam bahan pembuat bom, antaralain tiga buah sedotan diisi bahan korek api, sebuah detonator, tiga bungkus urea (kalium phospat), tiga batang kaporit dan satu lainnya sudah dihaluskan.
Kemudian satu plastik arang, sebuah batu, satu lembar kertas penghalus kaporit, empat plastik isi gula pasir, dua botol berisi alkohol 70 persen ukuran 100 mililiter, lima korek api batang, dan satu korek api gas.
Selain itu, polisi juga menyita barang berupa satu kantong kecil backing powder, satu panci berisi campuran untuk membuat bom asap, dua shampo rambut, satu dus kecil paper klip, empat kasing berbentuk tabung dari kardus, sebuah gunting pisau kater, satu gulung tisu warna putih.