Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setahun Gabah Tak Dibayar, Lapor Polisi

Padi dipanen oleh Hanipah, tapi hingga kini uang pembelian belum sepeserpun dia diterima.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Setahun Gabah Tak Dibayar, Lapor Polisi
KOMPAS/SATRIO NUSANTORO
Petani tengah memisahkan gabah dari sisa-sisa daun kering di Desa Garawangi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Minggu (24/2/2013) sore. Harga gabah di kisaran Rp 4.100 untuk kualitas baik dan Rp 3.800 untuk kualitas rendah. Harga yang berangsur naik rata-rata Rp 100,- sejak awal Januari lalu ini membuat para petani lebih semangat mengerjakan sawah mereka. KOMPAS/SATRIO NUSANTORO 

TRIBUNNEWS.COM ,LAMONGAN-   Kisah pilu menimpa Asromi, (41) warga Desa Siser, Kecamatan Laren. Dia terpaksa melapor ke Polres Lamongan, Jumat (8/11/2013) penjualan gabah dari hasil tanaman padi miliknya seluas kurang lebih 1,5 hektar tidak terbayar oleh Sri Hanipah (41) warga Desa Prijekngablak, Kecamatan Karanggeneng. Padahal, transaksi sudah setahun lebih.

Asromi menuturkan, sekitar Agustus 2012 dia menanam padi yang diistilahkan musim walikan (tanam ke dua, Red). Saat itu disepakati harga dri gabah di sawah seluas  kurang lebih 1,5 hektar itu dengan harga Rp 14 juta. Padi dipanen oleh Hanipah, tapi hingga kini uang pembelian belum sepeserpun dia diterima.

''Janjinya waktu itu paling lama dua minggu dibayar. Tapi, sampai sekarang sama sekali tidak dibayar. Terpaksa saya lapor polisi. Saya jengkel, karena memelihara padi waktu itu sampai tidak tidur karena mengusir hama tikus segala, '' katanya.

Sebelum lapor polisi dia merasa jengkel karena sering dipermainkan Hanipah. Seringkali dia ke rumah Hanipah, bahkan dia menyebutnya seperti orang minta-minta, tapi selalu dijanjikan. ''Katanya seminggu lagi saya disuruh ke rumahnya untuk dibayar. Tapi, setelah saya ke rumahnya dijanjikan lagi, '' imbuhnya.

Bahkan, sebelum ini Hanipah juga sudah membuat surat pernyataan untuk melunasi pembelian gabah tersebut. Dia berjanji akan membayar 30 Oktober 2013. Tapi, ketika pernyataan itu jatuh tempo Hanipah ingkar janji. Masih belum mau membayar utangnya.

''Padahal sampai sekarang dia juga masih obyek  gabah terus setiap hari. Berarti uangnya kan masih banyak. Waktu menjual gabah saya ada saksinya. Jadi saya tidak buat-buat, '' ujar Asromi.

BERITA REKOMENDASI

Kasatreskrim Polres Lamongan AKP Hasran membenarkan pelaporan kasus penipuan tersebut. Dikatakan, pihaknya kini sedang memelajari kasusnya. ''Sementara ini kita masih meminta keterangan sejumlah saksi. Jika memang ditemukan unsur pidana, tentu proses hukum akan dilanjutkan, ''ungkapnya.

Tags:
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas