Rya Fitria: Di Rekening Saya Ada Dana Pejabat dari Sabang Sampai Merauke
Pedangdut Rya Fitria (28) mengakui mengenal dan sering bertemu dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pedangdut Rya Fitria (28) mengakui mengenal dan sering bertemu dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Tahun 2007, mereka bahkan hampir bertemu sertiap hari.
Namun dia membantah, adanya dugaan tranfer dana sejumlah kurang lebih Rp 900 dari Akil ke rekeningnya menjadi pemicu perceraian dengan Deden Supriatna Baenur (31), suaminya.
"Perceraian saya sama sekali tidak ada hubungannya dengan pihak ketiga. Saya nggak mau ungkit-ungkit perceraian saya. Soalnya ini pribadi," ucap Rya dalam jumpa pers di salah satu restoran di Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Jawa Barat, Jumat (8/11).
Penyanyi dangdut jebolan Kontes Dangdut Indonesia (KDI) 3 tersebut enggan mengomentari keterkaitan antara kasus ini dengan perceraiannya.
Rya mengaku tidak nyaman atas pemberitaan yang merebak di kalangan media yang menyebutkan dirinya memiliki hubungan spesial dengan Akil. Ia pun tidak tahu-menahu mengenai transferan dana dari Akil yang disebut-sebut merupakan dana hasil korupsi.
"Saya merasa tidak nyaman dibilang aliran dana tersebut khusus buat saya. Di rekening saya bukan hanya ada dana dari Pak Akil tapi juga dari pejabat lain dari Sabang sampai Merauke, karena saya sering diminta tolong untuk kampanye," ucapnya.
"Saya sudah lama tidak bertemu dengan beliau. Dulu pas kampanye dan promosiin beliau di tahun 2007 memang sering bertemu, hampir setiap hari. Tapi sejak belaiu menjadi Ketua MK, jarang ketemu," kata Rya.
Kini, Rya mengatakan sudah lama tidak bertemu dengan Akil Mochtar. Apalagi sejak Akil menjabat sebagai Ketua MK, April 2013, praktis dia tidak pernah bertemu lagi dengan sosok pria tersebut.
Dalam kesempatan itu, Rya menegaskan tidak memiliki hubungan Akil. Rya mengemukakan, hubungan dirinya dengan Akil hanya sebatas pekerjaan profesional menyangut pekerjaannya sebagai penyanyi.
"Saya tegaskan tidak pernah ada hubungan khusus antara saya dan Pak Akil. Hubungan kami hanya sebatas hubungan profesional dalam pekerjaan saya sebagai penyanyi," katanya.
Menyikapi kemungkinan dimintai keterangan KPK nanti, Rya mengaku siap. Menurutnya, ia tidak memiliki hal yang perlu ditutup-tutupi pada KPK. "Sebagai warga negara yang baik dan tidak bersalah, saya siap memberi keterangan (jika dipanggil KPK)," katanya.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan pelacakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Akil diketahui rutin setiap bulan mentransfer dana ke rekening Rya. Jumlahnya bervariasi, Rp 8 juta hingga Rp 10 juta. Total ada lebih dari Rp 900 juta yang ditransfer Akil ke rekening Rya di Bank Rakyat Indonesia.
Kejanggalan transfer Akil itu diduga menjadi salah satu pemicu perceraian Rya dengan Deden Supriatna Baenur. Diduga, sebelum bercerai, Deden mengetahui ada kejanggalan atau hal yang tidak beres pada rekening Rya yang kerap bertambah secara berlebihan.
Pilkada Kalbar November 2007 diikuti 4 pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur. Pasangan petahana atau incumbent nomor urut 1, Usman Djafar dan Elha Kadir diusung 8 partai yang tergabung dalam koalisi harmoni, yakni Partai Golkar, PPP, PKB, PAN, PKS, PDS, Partai Merdeka, dan PBR.
Pasangan nomor urut kedua Oesman Sapta Odang-Ignatius Liong diusung koalisi Maju Adil Sejahtera Kalbar. Ada 8 partai pengusung pasangan ini yakni PIB, Partai Patriot, PBSB, Partai Demokrat, PKPB, PNI Marhaenisme, dan Partai Persatuan Daerah.
Ketiga pasangan Akil Mochtar-AR Mecer dari koalisi Rakyat Kalbar Bersatu. Koalisi ini didukung PPDK, PNBK, PKPI, PPDI, PBB, Partai Pelopor, PSI, dan PPNUI.
Pasangan keempat adalah Cornelis MH- Christiandy Sanjaya. Pasangan ini hanya didukung oleh PDIP dan berhasil memenangkan Pilkada, perolehan suara unggul di 8 kabupaten/kota dengan perolehan 871.826 suara (43,20 persen). (tribun jabar/dd)