TRIBUNNEWS.COM CIMAHI, - Harapan ribuan buruh yang tergabung dalam aliansi buruh dan pekerja Kota Cimahi yang digelar sejak pagi hingga sore di depan Kantor Wali Kota Cimahi itu kembali menemui jalan buntu, Senin (18/11/2013). Padahal perwakilan buruh sudah berhasil mendapat fasilitas bertemu dengan Sekretaris Daerah Kota Cimahi, Bambang Arie Nugroho, namun dalam pertemuan itu tetap Pemkot belum memberi tahu soal angka UMK Cimahi 2014. Sehingga buruh pun membulatkan tekad untuk melakukan mogok kerja daerah (modar) mulai Selasa (19/11/2013) hingga Kamis (21/11/2013).

"Tadi disampaikan oleh Sekda Cimahi bahwa sekarang rapatnya (rapat wali kota menyiapkan rekomendasi penetapan UMK untuk diajukan ke Provinsi, red) ditunda sampai besok (Selasa, red). Jadi tadi kami tidak mendapatkan statemen dari wali kota tentang angka yang akan ditetapkan Cimahi. Untuk itu besok atau Selasa, kami akan melanjutkan aksi all out atau mogok daerah," kata Asep Djamaluddin, Ketua SBSI Kota Cimahi kepada Tribun, seusai melakukan pertemuan dengan Sekda Cimahi di ruang kerjanya, Senin (18/11) sore.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Cimahi Bambang Arie Nugroho mengatakan, eksekutif tentu akan mengakomodir tuntutan para buruh. Namun untuk besaran angkanya, Bambang masih belum mengatakannya, karena masalah itu sudah dibahas dalam rapat pleno dewan pengupahan sebelumnya dan sekarang Pemkot masih melakukan pembahasan untuk menentukan angkanya dalam rekomendasi penetapan yang akan diajukan ke Pemprov Jabar. Karenanya, Bambang juga minta agar buruh memandang dengan bijak permasalahan penetapan UMK itu.

"Semuanya kan masih dalam negosiasi sejauh mana angka UMK ditentukan. Rencananya, hari ini Selasa (18/11) besaran angka akan didapatkan sehingga dapat diajukan," tuturnya. (*)