DPRD Pekanbaru Kecam Keberadaan Mobil Pelayanan Indomaret
DPRD Pekanbaru, mengecam keras keberadaan mobil pelayanan Indomaret yang berkeliling kota menjajakan barang dagangan.
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Syafruddin Mirohi
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - DPRD Kota Pekanbaru, mengecam keras keberadaan mobil pelayanan Indomaret yang berkeliling kota menjajakan barang dagangan.
Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru Nofrizal mengatakan, pemkot setempat seharusnya tidak memberikan izin mobil Indomaret itu beroperasi. Tapi kenyataannya, kata dia, pemkot justru mengizinkan dan melindungi.
"Kami juga meminta kepada pemerintah hentikan itu. Keberadaan mereka sudah menggerogoti pedagang kecil. Saya minta pemkot bisa menindaklanjuti ini," tegas Nofrizal dalam pertemuan dengan serikat pedagang kecil, Selasa (19/11/2013).
Nofrizal mengakui, pedagang keliling di Pekanbaru semakin resah karena penghasilan mereka tergerus lantaran keberadaan mobil pelayanan Indomaret tersebut.
Ke depan, Novrizal berjanji DPRD bakal menerbitkan peraturan daerah khusus untuk melarang keberadaan mobil-mobil pelayanan minimarket.
"Saya ucapkan terima kasih adanya laporan warga ini. Kenapa selama ini tak ada protes. Tentunya ini menjadi bahan kami untuk menindaklanjutinya," janji Nofrizal.
Sebelumnya diberitakan, Dewan Pimpinan Kota Serikat Pedagang Keliling Pekanbaru (DPK-SPKP) mendatangi gedung DPRD Pekanbaru, Selasa (19/11/2013) sekitar pukul 10.45 wib, untuk menyampaikan keresahan mereka.
Mereka mengharapkan, para legislator bisa mendesak pemkot setempat untuk menghentikan "Mobil Indomaret" tersebut.
"Hentikan aktifitas pembukaan stand dan mobil Indomaret. Karena membuat pendapatan kami menurun," tutur Ketua DPK-SPKP Superi Azri.
Berbagai keluhan disampaikan pedagang keliling dalam pertemuan dengan pihak legislator. Alman Halen, misalnya, yang menilai kalau mobil Indomaret ini terus dibiarkan beroperasi, dipastikan berpengaruh pada pendidikan anak-anak mereka.
"Persoalannya, kami selalu diusir sama Satpol PP. Baik saat ada acara atau sekadar berkeliling menjajakan barang. Sementara Indomaret bisa masuk. Tentunya jualan kami tidak laku. Kalau begini, anak-anak kami terancam putus sekolah," kata Alman.
Hal yang sama juga dituturkan pedagang lainnya, Rully. Sejak mobil Indomaret beroperasi dalam beberapa bulan terakhir, pendapatannya drastis menurun.
"Tolong perjuangkan kami. Kami minta mobil Indomaret tidak ada lagi. Kami jadi korban, tolong pak dewan sampaikan ke pemkot," harap Rully.