Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivitas Sinabung Masih Tinggi

Dalam kurun waktu sembilan jam, Gunung Sinabung lima kali erupsi. Warga diimbau untuk terus waspada

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Aktivitas Sinabung Masih Tinggi
DEDY SINUHAJI
Gunung Sinabung saat erupsi kembali terlihat dari Desa Tiga Pancur, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Rabu (20/11/2013) dini hari. Gunung Sinabung kembali erupsi dan menyemburkan abu vulkanik dengan ketinggian mencapai 10.000 meter yang mengarah ke barat, barat daya, dan selatan. Jumlah pengungsi saat ini mencapai 6.155 jiwa yang tersebar di 16 titik pengungsian. TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI 

TRIBUNNEWS COM KARO, - Dalam kurun waktu sembilan jam, Gunung Sinabung lima kali erupsi. Warga diimbau untuk terus waspada mengingat aktivitas Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, ini masih tinggi.

Pada Rabu (20/11), sejak pukul 02.40 sampai pukul 06.40 terjadi empat kali erupsi dengan ketinggian embusan abu mencapai 3.500 meter.

Pada dua erupsi pertama, embusan angin ke arah barat daya. Adapun letusan yang ketiga dan keempat, arah angin ke timur dan tenggara. Empat letusan tersebut nyaris tidak menimbulkan kepanikan.

Bahkan, beberapa warga di desa, yang berjarak 4 kilometer sampai 6 kilometer dari puncak gunung, keluar rumah untuk mengambil gambar dengan telepon seluler.

”Kalau letusannya setinggi ini, abunya tidak sampai kemari. Jadi tenang saja. Yang parah kan tadi malam,” kata Sarianto (41), warga Desa Tiga Pancur, Kecamatan Simpang Empat.

Desa Tiga Pancur berjarak 6 kilometer dari puncak Gunung Sinabung.

Sampai 10 km

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, pada Selasa malam sekitar pukul 21.56, terjadi erupsi eksplosif dengan embusan abu sampai 10.000 meter. Erupsi tersebut disertai getaran dan suara gemuruh yang terasa hingga Kecamatan Berastagi yang berjarak lebih kurang 20 kilometer dari puncak Gunung Sinabung.

Bahkan dari radius 4 kilometer, terlihat kilatan api berwarna merah dan ungu. Kejadian itu setidaknya terlihat sampai lima kali. Erupsi tersebut disertai luncuran awan panas sepanjang 500 meter dan disertai lontaran lava pijar.

Warga yang mendengar suara gemuruh itu pun berlarian keluar rumah. Mereka panik dan ketakutan. ”Besar sekali suaranya. Tidak apa-apakah di sini?” kata Nora Sitepu (23), warga Berastagi.

Seusai erupsi, terjadi hujan abu berwarna abu-abu gelap hingga radius 7 kilometer dari puncak Sinabung. Desa Tiga Pancur, Ujung, Perteguhan, dan Gajah, Kecamatan Simpang Empat pun dihujani abu.

Sebelumnya, hujan abu hanya terjadi dalam radius 4 kilometer dari puncak Sinabung.

Kepala Pusat Dana Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, erupsi susulan masih tinggi.

Dengan keluarnya lava pijar selama empat hari terakhir, erupsi Gunung Sinabung makin berbahaya. Dia menambahkan, karakteristik letusan Sinabung mirip Gunung Merapi.

”Kami belum paham watak Gunung Sinabung setelah 400 tahun mati. Data erupsi baru ada sejak tahun 2010 sehingga potensi magmatik gunung (Sinabung) belum dikenali dengan baik dan detail,” kata Sutopo.

Status Gunung Sinabung masih Siaga (level III). Desa-desa yang berada dalam radius 3 kilometer dari puncak gunung masih harus dikosongkan. Masyarakat harus tetap waspada terhadap ancaman lahar dingin dan material erupsi. (M Hilmi Faiq)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas