Perdana Menteri Australia Jadi Wanted di Solo
Kecaman terhadap Australia, khususnya Perdana Menteri Tony Abbot, terus bergulir di Indonesia, termasuk di Kota Solo
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM SOLO, - Kecaman terhadap Australia, khususnya Perdana Menteri Tony Abbot, terus bergulir di Indonesia, termasuk di Kota Solo. Aksi protes dilakukan beberapa warga Solo dengan membentangkan bendera merah putih dan foto Tony Abbot berukuran 2 x 1 meter di jembatan penyeberangan Sriwedari, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Kamis (21/11/2013) sore.
Sebagai bentuk kecaman perdana menteri negeri Kanguru tersebut, warga menambah tulisan "wanted" (dicari) layaknya seorang buron. “Ini adalah bentuk kegeraman kami terhadap Australia yang telah menyadap rahasia-rahasia negara Indonesia. Layaknya buron, kita akan terus mencari buron tersebut," kata Mayor Haristanto, penggagas aksi kepada wartawan.
Aksi di atas jalan utama kota Solo tersebut menarik perhatian pengendara dan warga sekitar. Aksi berlangsung kurang lebih 30 menit. Bendera merah putih dikibarkan dan empat orang peserta aksi mengenakan jubah hitam dan masker berwarna putih.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi intelijen Australia terbongkar dan terbukti menyadap telepon genggam milik beberapa tokoh nasional di Indonesia, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan istrinya, Ani Yudhoyono. Aksi tersebut membuat Indonesia menarik Dubes Indonesia untuk Australia beberapa waktu lalu.