Gentong di Makam Imogiri Hadiah 4 Kerajaan untuk Sultan Agung
Prosesi nguras Enceh (gentong) di pusara Raja-raja Imogiri merupakan sebuah kegiatan menguras air dalam genthong yang berada
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Padhang Pranoto
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Prosesi nguras Enceh (gentong) di pusara Raja-raja Imogiri merupakan sebuah kegiatan menguras air dalam genthong yang berada di depan pintu masuk makam.
Jumat (22/11/2013) untuk kesekian kalinya enceh tersebut akan kembali dikuras. Konon keempat gentong tersebut merupakan bulubekti (hadiah) dari empat kerajaan yang dahulu membina hubungan dengan Mataram.
Gentong tersebut berasal dari Palembang (dijuluki Nyai Danumurti), Aceh (Kyai Danumaya), Ngerum Istanbul Turki (Kyai Mendung) dan Siyem Thailand (Nyai Siyem).
Diceritakan, pada waktu itu kerajaan tersebut hendak memberi hadiah emas perhiasan kepada Sang Sultan, namun Sultan Agung menolak dan hanya meminta empat buah genthong dari masing-masing kerajaan.
Keempat genthong tersebut dahulu dipakai Sultan Agung untuk mengambil wudhu. Ketika Sultan mangkat keempat gentong tersebut dibawa ke makamnya.