Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

86 Ribu Warga Simeulue Terancam Kehabisan Stok Sembako

Warga Pulau Simeulue, mengalami krisis persediaan sembako, dalam empat hari terakhir sejak kamis (21/11/2013).

zoom-in 86 Ribu Warga Simeulue Terancam Kehabisan Stok Sembako
TRIBUN KALTIM - BALIKPAPAN/FACHMI RACHMAN
Ilustrasi pasar sembako 

TIBUNNEWS.COM, SINABANG - Warga Sinabang, Pulau Simeulue, Aceh, mengalami krisis persediaan sembilan barang kebutuhan pokok (sembako), dalam empat hari terakhir sejak kamis (21/11/2013).

Krisis persediaan sembako tersebut, akibat dari lumpuhnya transportasi laut dari daratan Aceh ke Sinabang. Kelumpuhan transportasi itu sendiri, disebabkanrusaknya KMP Teluk Sinabang.

Begitupun persoalan masyarakat (penumpang) tujuan Simeulue, hingga Sabtu (23/11/2013) sore, masih telantar di Pelabuhan Singkil dan Labuhanhaji.

Untuk diketahui, dua kapal penyeberangan di pantai barat Aceh, yaitu KMP Teluk Sinabang dan KMP Teluk Singkil rusak sejak Rabu, 20 November 2013.

Padahal, KMP Teluk Sinabang menjadi satu-satunya transportasi yang melayani angkutan barang dan penumpang dari dan ke Labuhanhaji-Singkil-Sinabang. Sedangkan KMP Teluk Singkil melayari rute Singkil-Gunung Sitoli, Nias.

Wartawan Serambi di Sinabang melaporkan, hingga hari ke-4 pascamogoknya KMP Teluk Sinabang, stok barang kebutuhan pokok untuk 86 ribu jiwa di kepulauan tersebut mulai menipis.

Persediaan sayur mayur dan sembako di Pajak Inpres Suka Karya Sinabang, hingga Sabtu sore, mulai menipis.

Berita Rekomendasi

Seorang pemilik toko sembako di Pasar Sinabang, Amri mengatakan, khusus di tokonya persediaan masih ada untuk beberapa hari ke depan. Begitu juga harga sembako, hingga Sabtu kemarin diakuinya masih stabil.

Sedangkan sejumlah pemilik toko lainnya mengaku, stok barang kebutuhan pokok mulai menipis sehingga harus ada pasokan secepatnya dari daratan. "Sampai hari Sabtu, harga masih bisa dikendalikan, tetapi kalau sampai besok tidak masuk juga, dipastikan akan krisis dan kenaikan harga sulit dibendung," kata seorang pedagang bernama Andi Sastra.

Pelayaran antarpulau ke Simeulue, selama ini hanya dilayani satu kapal feri yaitu KMP Teluk Sinabang dengan rute Sinabang-Labuhanhaji dan Sinabang-Singkil. Di jalur yang cukup padat ini, KMP Teluk Sinabang berlayar dengan jadwal pergi-pulang (PP) agar kedua rute bisa terisi.

Sedangkan satu feri lainnya yang juga melayari wilayah kepulauan, yakni KMP Teluk Singkil hanya melayani rute Singkil-Gunung Sitoli, Nias, Sumatera Utara dan tidak melayari rute Sinabang-Singkil. Kapal itu pun mengalami kerusakan dan disandarkan bersamaan dengan KMP Teluk Sinabang di Pelabuhan Singkil. (c48/c39)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas