Ummat Buddha Upacara Kathina dan Sripada Puja di Vihara Buddhagaya Watugong
Ratusan kuntum teratai dihiasi lilin-lilin berada di tengah kolam di halaman Vihara Buddagaya Watugong,
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Tribun Jateng, Adi Prianggoro
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Ratusan kuntum teratai dihiasi lilin-lilin berada di tengah kolam di halaman Vihara Buddagaya Watugong, Jalan Perintis Kemerdekaan, Semarang. Di tengah kolam itu terdapat sebuah altar telapak kaki sang Budha.
Penghanyutan teratai dan lilin tersebut merupakan bagian dari prosesi upacara Kathina dan Siripada Puja yang diikuti oleh ratusan umat Budha se-Jateng, Minggu (24/11/2013) malam.
''Siripada Puja adalah upacara penghormatan kepada tapak kaki suci Sang Buddha karena telah mengajarkan tiga kebenaran yakni mengembangkan cinta kasih, tidak berbuat kejahatan dan menyucikan pikiran,'' kata pemimpin upacara, Bhikkhu Cattamano, Selasa (26/11/2013).
Malam itu, prosesi pemberian persembahan dari umat Buddha untuk para Bhikku Sagha atau disebut Kathina itu dilaksanakan di Ruang Dhammasala. Selanjutnya, umat berjalan beriringan melangkah menuju ke kolam. Selanjutnya, Bhikku membacakan ayat-ayat suci atau disebut parita diiringi pelepasan bunga teratai yang terbuat kertas dan dihiasi lilin dan dupa. Setelah para Bhikkhu kemudian diikuti umat.
Satu per satu umat mendekat lalu berlutut di hadapan para bhikku. Beragam persembahan pun diberikan. Mulai dari jubah, obat, perlengkapan kebersihan, hingga kebutuhan sehari-hari, misalnya sabun dan pasta gigi.
Ketua Yayasan Vihara Watugong, Halim Wijaya menambahkan, pihaknya mengajak umat maupun masyarakat untuk memulai kembali membangun negara ini lewat landasan kebenaran, kejujuran dan cinta kasih kepada sesama. Menurutnya, membangun bangsa lebih baik bisa diawali dari diri individu masing-masing. "Misalnya tidak berbuat kejahatan. Banyak orang yang pandai justru memanfaatkannya untuk berbuat merugikan negara, misalnya korupsi. Jadi mari secara bersama-sama kita bertindak sesuai kebenaran," ujar Halim. (*)