Siswi SMK di Banyuwangi Kubur Janin di Halaman Kos-kosan
"Penemuan ini kemudian dilaporkan ke polisi," terang AKP Bambang Suprapto Kasubag Humas Polres Banyuwangi, Jumat (29/11/2013).
Laporan Wartawan Surya, Wahyu Nurdiyanto
TRIBUNNEWS.COM,BANYUWANGI - Siswi SMK swasta di kota Banyuwangi mengubur bayi yang dilahirkannya di halaman rumah kos setelah mengetahui janin yang keluar dari rahimnya sudah tidak bernyawa.
Ay (17), melahirkan bayinya di kamar mandi pada Kamis (28/11/2013).
Kasus ini sendiri mencuat setelah pemilik rumah kos Junaidi pada Kamis sore curiga dengan sebuah gundukan kecil dipekarangan rumahnya yang berada di Cungking, Kecamatan Giri.
Curiga dengan gundukan itu, Junaidi bersama tetangganya membongkar dan akhirnya menemukan sosok janin yang dibungkus kain.
"Penemuan ini kemudian dilaporkan ke polisi," terang AKP Bambang Suprapto Kasubag Humas Polres Banyuwangi, Jumat (29/11/2013).
Adapun setelah dilakukan pemeriksaan oleh polisi terhadap penghuni kos, Ay yang tercatat sebagai warga Kecamatan Giri akhirnya mengaku jika bayi dalam liang tanah sedalam 30 cm itu adalah bayi yang dilahirkannya Kamis siang.
Saat itu juga polisi membawa Ay dan janin perempuan itu ke rumah sakit untuk merawat Ay dan melakukan otopsi jasad bayi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Polisi akhirnya tidak menahan Ay, dan hanya mengharuskannya wajib lapor.
Polisi tidak menahan Ay dengan berbagai pertimbangan diantaranya Ay masih dalam kondisi shock dan lemah sehabis melahirkan.
Selain itu hasil otopsi menyatakan bayi yang baru berusia 5 bulan itu sudah meninggal dunia di dalam kandungan. Bukan meninggal karena dibunuh.
"Mengingat kondisinya yang baru saja melahirkan dan masih kaget untuk itu Ay dikembalikan ke orangtuanya tapi wajib lapor seminggu dua kali ke Polres Banyuwangi," lanjut Bambang.
Ay kepada polisi mengaku panik ketika tiba-tiba melahirkan dan kondisi bayi sudah tidak bernyawa. Karena jasad bayi tidak mungkin dibuang ke tempat sampah, ia akhirnya mumutuskan mengubur bayi itu di pekarangan kos.
Ay, memilih tinggal di kos-kosan karena di ibunya berada di Bali. Sementara di rumah hanya ada neneknya.
"Pagi saya tidak sekolah karena perut tambah sakit seperti mau buang air besar. Dan siang itu tiba-tiba saja bayinya lahir saat akan buang air tapi bayinya sudah mati," jelasnya.