Sopir Angkot di Surabaya Dibacok karena Diduga Intel Polisi
Seorang sopir lin BJ, Nurhasan (35), warga Jalan Benteng Karang Tembok, dibacok oleh orang tak dikenal.
Laporan Wartawan Surya Haorrahman
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Seorang sopir lin BJ, Nurhasan (35), warga Jalan Benteng Karang Tembok, dibacok oleh orang tak dikenal di Terminal Petekan Surabaya, Selasa (2/12/2013) malam.
Akibatnya, korban mengalami luka di pergelangan tangan kiri, jari kelingking kanan, lutut kanan dan kiri, dan jempol kanan. Korban langsung dibawa ke ICU RS Al-Irsyad.
Namun, karena kondisinya yang makin parah, polisi lalu merujuk korban ke RSU Dr Soetomo, Rabu (3/12/2013).
Menurut Kapolsek Pabean Cantikan Komisaris Rakidi, penganiayaan itu dilakukan oleh satu orang.
Pelaku mengendarai motor Kawasaki Ninja, dan langsung membacok korban yang saat itu sedang berada di lin. Setelah membacok korban, pelaku melarikan diri.
"Kami masih melakukan pencarian terhadap pelaku," kata Rakidi.
Menurut informasi, korban dibacok karena dikira sebagai mata-mata polisi. Sebelum kejadian tersebut, korban mendatangi sebuah rumah, yang diduga rumah pengedar narkoba pada pukul 18.30.
Namun, rumah tersebut kosong, sedangkan pemiliknya tidak ada di rumah. Tidak berapa lama setelah korban pergi dari rumah itu, datang polisi untuk menggrebek rumah tersebut. Tidak jelas polisi dari mana yang mendatangi rumah korban.
Baru sekitar pukul 21.00, korban didatangi oleh seorang tak dikenal dan membacok korban.
Namun Rakidi mengatakan pihaknya belum bisa memastikan modus pelaku. Apakah benar rumah tersebut adalah pengedar, atau bukan.
"Saya tidak bisa mengatakan, karena korban saat ini masih belum bisa dimintai keterangan," kata Rakidi.
Mantan Kapolsek Tegalsari itu mengatakan, korban masih belum dimintai keterangan karena kondisi korban yang terluka parah.
"Kami masih belum bisa mengatakan motivnya apa, karena korban belum bisa dimintai keterangan," tambah Rakidi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.