Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fikri Tewas Saat Ospek, ITN Malang Beri Santunan Rp 25 Juta

Pihak keluarga menuntut kasus itu diusut supaya diketahui siapa pelakunya, dan ITN diminta bertanggung jawab atas kematian Fikri

zoom-in Fikri Tewas Saat Ospek, ITN Malang Beri Santunan Rp 25 Juta
kompas.com
Aksi mahasiswa ditemui oleh Wakil Rektor III ITN Malang, I Wayan Mundra, yang memberikan penjelasan kepada mahasiswa peserta aksi asal Mataram, peduli almarhum Fikri, yang menjadi korban kekerasan Ospek hingga meninggal dunia. Senin (9/12/2013). 

TRIBUNNEWS.COM – Koordinator aksi mahasiswa yang menuntut Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Jawa Timur, bertanggung jawab atas kematian mahasiswa baru Fikri Dolasmantya, mengatakan, keluarga Fikri sudah mendapat santunan dari pihak kampus.

Koordinator aksi tersebut, Farid Ramdhani, mengaku sudah berkomunikasi dengan keluarga almarhum Fikri di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Dari pengakuan pihak keluarga almarhum Fikri, pihak ITN sudah memberikan santunan senilai Rp 25 juta. Pihak keluarga memang menerima kasus kematian Fikri karena saat itu masih situasi berduka," kata Farid, saat berunjuk rasa di kampus ITN Malang, Senin (9/12/2013).

Meskipun awalnya keluarga menolak santunan tersebut, mereka akhirnya menerimanya dengan alasan pengembalian biaya kuliah Fikri yang belum sempat merasakan kuliah. "Akhirnya keluarga menerimanya," kata Farid.

Meskipun demikian, kini pihak keluarga tetap menuntut agar kasus itu diusut tuntas supaya diketahui siapa pelakunya, dan ITN diminta bertanggung jawab atas kematian Fikri. "Pihak keluarga diwakili paman dan bibi Fikri diminta untuk mengusut kasus tersebut. Sudah melaporkan ke Gubernur NTB. Namun, belum ada kejelasan," katanya.

Hingga saat ini, kata Farid, pihak keluarga masih menunggu hasil investigasi pihak ITN soal penyebab kematian Fikri. Apa penyebab kematian Fikri. Namun, hingga kini belum ada laporan resmi dari ITN.

"Pihak ITN tidak terbuka. Makanya, kami mahasiswa asal Mataram, akan terus menuntut agar kasus itu diproses secara hukum," katanya.

BERITA REKOMENDASI

"Pihak ITN sudah meminta keluarga Fikri membuat surat pernyataan resmi untuk tidak menuntut kasus kematian Fikri," katanya.

Namun, pihak ITN melalui Wakil Rektor III ITN I Wayan Mundra membantah pihaknya meminta surat pernyataan resmi dari keluarga Fikri. "Tidak ada pernyataan berdamai secara tertulis oleh pihak keluarga. Yang tertulis hanya hasil visum luar yang diminta pihak keluarga," katanya.

Sementara itu, pihak kepolisian di Polres Malang akan menyelidiki penyebab kematian Fikri tersebut. "Kami akan selidiki kasus itu, berangkat dari foto-foto menampilkan tindak kekerasan yang diduga ada kaitannya dengan kegiatan yang diikuti korban," tegas Kapolres Malang AKBP Adi Deriyan Jayamarta.

Fikri Dolasmantya Surya adalah mahasiswa baru (maba) Planologi ITN yang meninggal saat mengikuti Orentasi Kemah Bakti Desa (KBD) dan Temu Akrab di Kawasan Pantai Goa China di Desa Sitiarjo Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang, 13 Oktober 2013 lalu.

Para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Anti-kekerasan (AMAK) menggugat kematian rekan mereka yang terungkap dalam beberapa foto suasana Orientasi Kemah Bakti Desa, yang diunggah di beberapa media sosial.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas