Kru Bus Kecewa Atap Terminal Terboyo Roboh tak Diperbaiki
Peristiwa robohnya atap Terminal Terboyo beberapa waktu lalu, tidak membuat kapok sopir bus untuk "mangkal" di tempat yang sama.
Laporan Reporter Tribun Jateng, Bakti Buwono
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Peristiwa robohnya atap Terminal Terboyo beberapa waktu lalu, tidak membuat kapok sopir bus untuk "mangkal" di tempat yang sama.
Sejumlah bus semisal Divo Transpor (Semarang-Purwokerto) dan Trisula (Semarang-Yogyakarta) nekat parkir di bawah atap yang rusak.
"Kalau ditanya takut atau tidak, ya jawabnya super takut, apalagi di tengah keramaian," kata kru bus Divo Transpor, Warno di lokasi, Selasa (10/12/2013)
Pihaknya nekat parkir di bawah atap yang roboh demi mencari penummpang. Ia pernah mencoba parkir di tengah jalan, tapi justru mengganggu lalu lintas bus yang ada di terminal. Penumpang pun enggan berjalan lebih jauh apalagi jika becek.
Warno mengaku kecewa tidak ada penanganan segera di atap yang roboh. Sebulan lebih, atap yang roboh dibiarkan mangkrak. Meskipun baru dibangun tahun depan, seharusnya atap yang roboh dibongkar terlebih dahulu.
Mandor bus Trisula, Sugeng (53) mengatakan hal senada. Sudah dua minggu busnya memilih parkir di lokasi robohnya atap terminal. Secara jujur ia juga mengaku takut jika busnya terkena atap yang roboh. Tetapi, demi penumpang, ia tekan rasa takut itu.
"Yah cari mudahnya saja, harusnya dibongkar dulu," jelasnya.
Kepala Sub Bagian TU (Kasubag TU), Slamet Widodo mengaku, tidak bisa melakukan apapun terhadap atap Terminal Terboyo yang rusak.
Bahkan, untuk membongkar pun tidak bisa. Pihaknya hanya menunggu tindakan dari pemerintah Kota Semarang.
"Kalau bongkar sih mudah, tinggal panggil tukang las," katanya saat ditemui di ruangannya, Selasa (10/12/2013).
Namun, lanjut Slamet, ada mekanisme yang harus ditempuh karena Terminal Terboyo merupakan aset pemda bukan Dishubkominfo. Ia berujar sudah menyurati Kadishubkominfo yang diteruskan ke DPKAD untuk penanganan segera atap yang ambruk.
Saat ini, ia hanya menunggu Pemkot Semarang melakukan pembongkaran. Sembari menunggu, ia berharap para sopir bus bersabar. Ia menyarankan agar bus diparkir di sisi terbarat atap. Di sana masih cukup luas untuk parkir bus.
"Untuk bongkar pun tidak semudah itu," jelasnya.