Laporan Wartawan Surya Nuraini Faiq

TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Sebanyak 78 anak balita di Kabupaten Mojokerto mengalami gizi buruk.

Mereka tak mendapat asupan gizi yang cukup, sehingga kondisinya melemah. Sebagian dari mereka, kekinian harus dirawat di rumah sakit untuk pemulihan kondisi.

Namun, oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, jumlah 78 balita yang mengalami gizi buruk ini masih terbiilang sedikit.

"Bukan jumlah yang perlu dibesar-besarkan lah. angka gizi buruk ini juga jauh di bawah target nasional," kata Kabid Kesehatan Keluarga dr Agus Suyoso, Jumat (13/12/2013).

Pasalnya, angka gizi buruk tersebut tidak sampai satu persen bila dihitung total seluruh balita se- kabupaten.

Padahal, kata dia, target nasional adalah maksimal 2,5 persen. Suyoso selama ini juga telah mampu menekan jumlah penderita gizi buruk dalam tiga tahun terakhir.

Pada 2011, kabupaten ini terdapat balita sebanyak 69.000. Sebanyak 209 balita waktu itu mengalami gizi buruk atau hanya ada 0,3 persen. Pada 2012 ditemukan 103 balita gizi buruk dari total balita sebanyak 68.000 anak atau setara 0,15 persen. Dan sekarang ada 78 balita gizi buruk.

Agus menandaskan, pihaknya bergerak cepat dengan segera menangani setiap balita gizi buruk. Untuk gizi buruk dengan kategori akut, setidaknya ada empat langkah penanganan yang dilakukan.

Yakni memberikan makanan tambahan pemulihan seperti susu maupun biskuit hingga dirujuk ke rumah sakit.

"Kita juga konsultasikan ke dokter spesialis karena biasanya anak gizi buruk selalu punya penyakit penyerta. Jika ada penyakit ini disembuhkan dulu baru pendampingan makanan tambahan. Namun yang terpenting sebenarnya pencegahan," tambah Agus.