Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Residivis Ini Bentuk Jaringan Peredaran Narkoba Di Penjara

Bak virus, bandar narkoba justru mampu membentuk jaringan baru bisnisnya saat mendekam di balik jeruji besi.

zoom-in Residivis Ini Bentuk Jaringan Peredaran Narkoba Di Penjara
surya/m taufik
Petugas BNN saat memusnahkan sabu-sabu sebanyak 2 kilogram dan ganja 10 kilogram di Mapolda Jatim, Selasa (26/11/2013). 

Jumlah gram sabu tergantung berapa banyak sabu yang dikirimkan.

Kalapas Klas I Madiun, Pargiyono tidak membantah bahwa warga binaan di dalam penjara bisa jauh lebih pintar ketimbang sebelum dipenjara.

Dia mengatakan, penjara diisi narapidana dari berbagai latar belakang pendidikan, ekonomi dan status hukum.

Dari banyaknya perbedaan itu, hanya ada satu persamaan mereka, yakni sama-sama menjalani hukuman kurungan.

Karena itu, menurut pria asal Kebumen tersebut, proses komunikasi di antara para narapidana ini berjalan cair sehingga transformasi informasi berjalan dengan cepat.

"Kita tidak henti-hentinya membuat mereka bisa kembali ke jalan yang benar. Tapi memang ada saja yang malah semakin pintar karena bergaul dengan narapidana kasus lain yang lebih berpengalaman. Kenyataannya seperti itu," ungkapnya.

Warga binaan di lapas yang dipimpin Pargiyono memang terbilang paling sering ditangkap polisi atau BNNP karena kasus narkotika.

Berita Rekomendasi

Para narapidana tersebut berlebel bede. Benny dan Abdul Rochim dua di antara bandar besar narkoba yang kembali ditangkap.

"Kebanyakan kasus ini terungkap setelah pengembangan dari luar," imbuh Pargiyono. (idl/ufi)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas