Warga Jember Mengungsi Akibat Banjir
"Saya ngungsi ke rumah saudara. Tidak tahu kondisi rumah saya sekarang gimana, jalan masuknya dipenuhi air, sulit kesana," imbuhnya
Laporan Wartawan Surya,Sri Wahyunik
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Ratusan warga Desa Kraton dan Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur terpaksa mengungsi dari rumahnya, sejak Jumat (20/12/2013) malam. Di Desa Karton lokasi pengungsian warga di SDN 2 Kraton dan Masjid As-Sholihin desa setempat. Sedangkan di Paseban, warga mengungsi ke masjid desa setempat.
Selain itu warga ada yang mengungsi ke rumah tetangga atau saudara yang tidak terendam banjir.
Dari pantauan Surya, air setinggi mulai dari 20 centimeter hingga 1,5 meter masih merendam ratusan rumah warga Desa Kraton. Air menggenangi jalan, pekarangan bahkan ada yang masuk rumah.
Seperti rumah Samsuri (65). Rumah laki-laki itu kemasukan air hingga setinggi dadanya.
Karenanya, ia dan istri mengungsi.
"Mulai tadi malam setelah Isya'. Kan ada woro-woro disuruh ngungsi karena air tinggi. Padahal istri sedang pengajian di tetangga. Akhirnya cepat-cepat saya siap-siap ngungsi," ujar Samsuri kepada Surya(Tribunnews.com Network), Sabtu (21/12/2013).
Samsuri hanya membawa barang seperlunya. Surat berharga ia tempatkan di tempat paling tinggi di rumahnya. Ia juga sempat membawa televisi dan diungsikan ke rumah tetangganya.
"Saya ngungsi ke rumah saudara. Tidak tahu kondisi rumah saya sekarang gimana, jalan masuknya dipenuhi air, sulit kesana," imbuhnya dalam bahasa Jawa.
Awalnya ratusan warga mengungsi ke Balai Desa Kraton mulai pukul 19.00 wib. Namun setelah tangkis jebol pukul 21.45 wib, Jumat (20/12/2013), air terus meluber ke permukiman termasuk di sekitar balai desa.
Bahkan di depan balai desa, ketinggian air mencapai hampir 1 meter. Surya menumpang perahu karet milik SAR ketika menuju balai desa itu.
Karena air semakin tinggi, akhirnya warga dipindahkan ke SDN 2 Kraton. Ada 100 KK yang mengungsi di sekolah itu sejak tengah malam.
"Kami pindah pakai mobil Basarnas dan BPBD, gantian. Awalnya warga enggan pindah, sampai kapolres (AKBP Awang Joko R) membujuk warga supaya mau pindah," tutur Kapolsek Kencong AKP Ma'ruf.
Selain jadi tempat pengungsian, sekolah itu juga menjadi posko pengendalian banjir dan dapur umum.
Sementara itu di Masjid As-Sholihin ada 45 orang yang bertahan mengungsi di tempat itu. Padahal sekeliling masjid juga dikepung air meskipun tidak setinggi di balai desa.
Ribuan rumah di Desa Kraton dan Paseban, Kencong direndam banjir akibat jebolnya tangkis sungai Tanggul di Desa Kraton.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.