Laporan Warawan Surya, Sudarmawan

TRIBUNNEWS.COM,PONOROGO - Jalur utama Ponorogo - Trenggalek mulai dihujani puluhan tebing longsor.

Diduga, tebing longsor yang membawa material lumpur tanah dan bebatuan ini, disebabkan tebing-tebing yang baru dikepras untuk peluasan jalan itu, kontruksi tanahnya belum mengalami pemadatan.

Dampaknya saat turun hujan deras selama beberapa jam, memicu longsor berukuran kecil, sedang, hingga berskala besar menutup jalan utama Ponorogo - Trenggalek itu.

Berdasarkan pengamatan Surya(Tribunnews.com Network) di lapangan, sejak memasuki Desa Pucang Anak hingga Dusun Pring Ombo, Desa Kedung Ombo, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek yang berbatasan langsung dengan Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo ada sekitar 24 titik tanah longsor.

Dari puluhan longsor ada beberapa titik longsor dengan skala kecil, sekitar 7 titik bersekalas sedang (menutup sebagian jalan) serta 4 titik tergolong berskala besar menutup total jalan utama itu.

Beruntung warga dan petugas sudah berhasil membuka longsor yang menutup jalan utama itu, meski hanya separoh jalan.

"Kami membersihkan dan menyingkirkan bebatuan yang hampir menuju jalan raya. Agar memudahkan proses evakuasi tanah longsor," terang Munadi (51) warga setempat yang sibuk mengevakuasi bebatuan di tanah longsor, Kamis (26/12/2013).

Selain itu, Munadi mengungkapkan jika longsor sudah terjadi sejak, Rabu (25/12) petang kemarin setelah wilayah Kecamatan Tugu diguyur hujan deras.

"Makanya sejak petang hingga malam kemarin sejumlah ruas jalan yang tertutup longsor sebagian sudah dibersihkan warga dan petugas," ungkapnya.

Hingga kini, sejumlah alat berat dikerahkan membersihkan puing reruntuhan tanah longsor itu.
Sedangkan warga lainnya mengatur arus lalu lintas dengan sistem buka tutup untuk memperlancar arus lalu lintas.