Dua TKI Asal Jambi Terancam Digantung Mati di Malaysia
Dua pemuda asal Kabupaten Kerinci, bernama Iwel dan Riko, terancam hukuman gantung di Negeri Jiran, Malaysia.
Laporan Wartawan Tribun Jambi Edi Januar
TRIBUNNEWS,COM, KERINCI - Dua pemuda asal Desa Sungai Betung, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, bernama Iwel dan Riko, terancam hukuman gantung di Negeri Jiran, Malaysia.
Informasi yang didapat, selain didakwa atas kasus pemalsuan dokumen, kedua pemuda yang bekerja sebagai petugas keamanan (satpam) di Masjid Al-azim, jalan Pandan Indah, Kuala Lumpur, juga didakwa atas kasus pembunuhan pada 3 Desember lalu dengan ancaman hukuman gantung.
Ibunda Riko, Lasmiar, tidak henti-hentinya menangis memikirkan nasib anaknya di Malaysia.
"Saya tidak tahu lagi ke mana bisa mengadu. Saya yakin anak saya tidak bersalah, apa lagi sampai menghilangkan nyawa orang," katanya.
Di desa, ungkap Lasmiar, anak nya juga tidak pernah ribut atau berkelahi. "Dia ke Malaysia karena diajak temannya. Itu juga lantaran karena faktor ekonomi," sebutnya kepada Tribun, kemarin.
Keterangan dari sumber Tribun di Malaysia, untuk kasus pemalsuan dokomen, keduanya sudah divonis hukuman 12 bulan penjara dan ditambah hukuman dua kali cambuk. Dan untuk kasus pembunuhan, saat masih dalam proses persidangan dan terancam hukuman gantung.
"Kalau hukum di Malaysia, orang yang membunuh maka harus dibunuh. Namun, ancaman hukuman gantung belum pasti, karena kasus ini masih dalam penyelidikan polisi setempat," terang sumber yang enggan namanya disebutkan, Rabu (1/1/2014).
Menurutnya, KBRI di Malaysia belum memberikan bantuan pengacara. Informasi lain, kedua pemuda asal Kerinci bersama dua rekannya, didakwa melakukan pembunuhan terhadap Syahreza Fausi. Syahreza ketahuan mencuri uang di dalam kotak amal masjid di kawasan Pandan Indah, Kualalumpur, Malaysia.
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Ampang untuk menjalani perawatan, namun akhirnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
"Kalau tertangkap mencuri pasti akan dihajar. Apalagi saat itu kedua warga Kerinci sedang bekerja sebagai petugas keamanan. Yang jelas keduanya tidak bersalah, bahkan sudah menjadi pahlawan karena menyelamatkan uang masjid," jelas warga Kerinci di Malaysia yang dihubungi Tribun, kemarin.
Rekan-rekan Iwel dan Riko di Malaysia sangat prihatin dengan kasus ini. Apalagi selama ini kedua pemuda tersebut dikenal memiliki perilaku yang baik. "Semoga pemerintah kita cepat menangani kasus ini," kata Dodi, warga di Malaysia, kemarin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.