Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pecahan Kaca Sempitkan Jalan Lingkar Selatan Soekarno-Hatta

Akibatnya hingga kini tumpukan kaca pecah masih memenuhi sebagian ruas jalan dan membuat kemacetan lalu lintas kendaraan

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pecahan Kaca Sempitkan Jalan Lingkar Selatan Soekarno-Hatta
Sriwijaya Post/Abdul Hafiz
Tumpukan pecahan kaca yang terjatuh dari tronton beberapa hari yang lalu masih menghalangi sebagian ruas jalan lingkar selatan Soekarno-Hatta arah menuju Terminal KM 12, Kamis (2/1/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sebuah tronton sarat muatan kaca oleng saat melintas di jalan rusak Lingkar Selatan. Akibatnya hingga kini tumpukan kaca pecah masih memenuhi sebagian ruas jalan dan membuat kemacetan lalu lintas kendaraan dari Soekarno-Hatta arah menuju Terminal KM 12, Kamis (2/1/2014).

"Tronton itu 3 hari yang lalu. Trontonnya nggak terbalik. Tapi muatannya berisi kaca ini yang jatuh," kata Ronggo, penjual tanaman hias di Jl Lingkar Selatan.

Ruas jalan yang berjarak sekitar 400 meter dari traffict light Soekarno Hatta Lingkar Selatan ini sudah banyak memakan korban pengendara yang lewat dan kerusakan jalan ini seperti dibiarkan begitu saja.

"Sejak tahun yang lalu jalan ini berlubang. Seperti dibiarkan saja. Padahal jalan ini vital dilalui kendaraan berat sekelas tronton, fuso, bus. Belum lagi angkutan pribadi motor, mobil. Mestinya ini diperhatikan kualitas dan pemeliharaan jalannya. Sudah banyak korban kendaraan yang terjungkal melewati lubang ini. Seingat kami, ada angkutan kelapa sawit oleng hingga semua isinya berhamburan. Makanya setiap orang mau lewat sini, selalu memperlambat laju kendaraan," kata Indra, salah seorang pengemudi truk.

Sementara beberapa kali dikonfirmasi Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan Palembang Ir H Junaidi MT menyatakan jalan ini termasuk non status sehingga tidak ada yang menangani pemeliharaannya.

"Kita sudah lama usulkan ke pusat agar jalan ini jelas statusnya, sehingga kalau ini jalan nasional bisa masuk pemeliharaan kita," kata Junaidi.

Berita Rekomendasi
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas