Tiga Bus Berisi Banser Mengalami Tabrakan Beruntun
"Saya sudah berhenti lama, sebelum rombongan bus itu lewat. Tiba-tiba saya ditabrak dari belakang," kata ayah satu anak ini,
Laporan Warawan Surya,Rahadian Bagus P
TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Tabrakan beruntun melibatkan seorang pengendara sepeda motor dan tiga unit bus pariwisata baru saja terjadi di Jalan Arjosari, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, pada Sabtu (4/1) sekitar pukul 14.30.
Kecelakaan bermula saat rombongan bus pariwisata Akas berjumlah 7 unit, melaju kencang dari arah Timur ke Barat dengan pengawalan mobil Patwal.
Sementara itu, tepat di depan pabrik Cheil Jedang Indonesia (CJI), sebuah sepeda motor berhenti di tengah jalan. Sepeda motor Honda Revo dengan nomor polisi N 5305 TN yang dikendarai Muhammad Hamdani (39) dan anaknya Noval (13) itu berasal dari arah Timur dan akan menyeberang ke sisi Utara jalan.
Rombongan bus dengan kawalan Patwal, melewati Hamdani yang berhenti di tengah jalan, dan belum sempat menyebrang. Bus pertama hingga bus di urutan empat, dapat melewati motor Hamdani yang berhenti di di tengah jalan.
Namun, bus di urutan kelima dengan nopol N 7710 UR yang dikemudikan Basarawi (46) tidak mengetahui bila ada sepeda motor yang sedang berhenti di tengah jalan, dan akhirnya mengerem mendadak.
Bus yang dikemudikan Basrawi mengerem secara mendadak, dan berhenti tepat di belakang sepeda motor. Namun, dua bus di belakangnya, dengan nomor polisi N 7597 UR yang dikemudikan Oong Hunaidfi Banyuwangi (51) dan bus dengan nopol N 7454 UR yang dikemudiakan Nanang Wijiantoro (36) tidak sempat mengerem dan akhirnya saling bertubrukan.
Bus yang dikemudikan Basrawi ditabarak oleh Bus yang dikemudian Oong yang berada di belakangnya.
Akibatnya, bodi belakang bus yang dikemudiakn Basrawi penyok. Sementara, kaca depan bus yang dikemudiakn Oong pecah, dan bodi depan ringsek.
Bus yang dikemudikan Oong yang berada di tengah, mengalami kerusakan paling parah.
Selain kaca depan pecah, bodi belakangnya juga ringsek karena ditarbak bus yang dikemudiakn Nanang. Sementara itu, bus di urutan belakang mengalami kerusakan pada bodi depan bus, kaca depan juga pecah.
Akibat tabrakan beruntun itu, bus yang dikemudikan Basrawi sempat terpental kedepan dan menabrak sepeda motor yang berhenti.
Namun, hanya lampu stop dan lampu sein di bagian belakang motor pecah.
Tidak ada korban meninggal maupun korban luka akibat kecelakaan tersebut.
Pengendara sepeda motor, Muahammad Hamdani mengatakan, saat itu dirinya sudah berhenti sebelum rombongan bus lewat. Namun, setelah dilewati empat bus, tiba-tiba bagian belakang motornya ditabrak sebuah bus.
"Saya sudah berhenti lama, sebelum rombongan bus itu lewat. Tiba-tiba saya ditabrak dari belakang," kata ayah satu anak ini, saat ditemui, Sabtu (4/1/2013) siang.
Warga Krawan, Kedawung Wetan, Kecamatan Grati ini mengatakan, ia dan anaknya hendak menjemput istrinya Susi (39) yang bekerja di pabrik konveksi Puterateja Sempurna. Saat itu ia sudah menyalakan lampu sein, sebagai tanda.
"Saya sudah berhenti dan menyalakan lampu reting (sein) tiba-tiba dari bus dari arah belakang nabrak motor saya," ucapnya.
Sementara itu, sopir bus, Basarawi mengaku kaget dan tidak mengetahui bila ada sepeda motor di depannya.
"Saya nggak tahu kalau ada motor berhenti," kata warga Situbondo ini.
Sementara itu, Petugas Lantas Polresta Pasuruan, Bigadir Eka Pribadi mengatakan, dari informasi saksi-saksi dan korban, rombongan bus dari Banyuwangi yang mengangkut anggota Banser, melaju dengan kencang dari Timur ke Barat.
Tiba-tiba bus nomor lima berhenti mendadak akibat melihat pengendara motor berhenti di depannya.
Ia menuturkan, kecelakaan tersebut akhirnya diselesaikan secara kekeluargan. Pengendara sepeda motor, dan tiga sopir bus sepakat untuk tidak memperpanjang masalah tersebut, dan berdamai.
"Barusan sudah diselesaikan secara kekeluargaan," imbuhnya.
Informasi yang dihimpun, rombongan sebanyak 7 bus tersebut berangkat dari Banyuwangi menuju Surabaya.
Bus itu mengangkut anggota Banser cabang Banyuwangi sebanyak 450 orang. Mereka akan menghadiri ulang tahun Ansor ke-80 di IAIN Ampel, Surabaya.