Wayang Suket Kresna Ikut Dikubur Bersama Jasad Slamet Gundono
Ratusan warga mengikuti acara pemakaman dalang wayang suket Ki Slamet Gundono (47), di Tegal, Jawa Tengah.
TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Ratusan warga mengikuti acara pemakaman dalang wayang suket Ki Slamet Gundono (47), di tanah kelahirannya di Desa Dukuh Salam, Slawi, Tegal, Jawa Tengah, Senin (6/1/2014) sekitar pukul 11.30 WIB.
Slamet Gundono meninggal karena sakit komplikasi dan sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Yarsis, Solo, selama enam hari sejak 31 Desember lalu.
Badan besar seniman itu, membuat belasan orang mengangkat peti jenazah menuju liang lahat. Selain warga, rata-rata para pelayat adalah pekerja seni, teman sejawat, serta masyarakat umum.
"Beliau sosok humoris, bisa untuk sparing partner kalau saya butuh materi bercanda pasti telepon dia," ujar Ki Enthus Sushmono, kerabat yang juga Bupati Tegal terpilih.
Salah satu wayang suket, yaitu tokoh pewayangan Kresna, ikut dikubur bersama jenazah Slamet. Menurut Enthus, ikut dikuburnya wayang adalah amanat dalang Ki Mantheb Sudarsono, sang pembuat.
"Wayang suket yang dikubur merupakan pesenan almarhum yang dibuatkan Ki Manteb, namun belum sempat dilihat, beliau sudah meninggal," Enthus menambahkan.
Sebagai Bupati terpilih yang akan dilantik pada Rabu (8/1/2014), Enthus berjanji akan segera memberikan penghargaan untuk Slamet Gundhono sebagai pahlawan kesenian Tegal.
Menurutnya, Slamet merupakan seseorang yang ikut melestarikan dan berhasil menciptakan sejumlah karya besar, wayang suket, air, dan kondom. "Nanti, karya-karyanya khusus akan diboyong untuk ditempatkan di konsorsium rumah wayang," Kata Enthus.
Slamet Gundhono meninggalkan seorang istri, Nuning Sri Rejeki (33) ,dan kedua anaknya, Nandung abad Slamet Saputra (9) serta Bening Putriaji (3).