Mahasiswa Curi Susu di Minimarket untuk Bayar Uang Semester
Rahmat nekat mencuri susu karena tidak punya uang untuk membayar uang semester.
Laporan Wartawan Sriwijaya Post Sugih Mulyono
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Lantaran tidak memiliki uang untuk membeli sabu, Rahmat Bagus Musriwan (20), mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) ternama di Kota Palembang nekad mencuri susu disebuah minimarket.
Karena ulahnya tersebut, ia harus merasakan dinginnya sel di Polsek Ilir Timur (IT) I, Senin (13/1/2014).
Rahmat yang tercatat sebagai warga Jalan Panca Usaha RT 53/14, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang ini, tetangkap tangan oleh seorang penjaga toko ketika sedang mencuri susu di Alfamart yang berada di Jalan Kolonel Atmo Palembang, Minggu (12/1/2014) pukul 20.00.
Lelaki semester satu jurusan Ilmu Komputer ini mengaku, sebelum menjalankan aksi jahatnya, ia berpura-pura datang ke minimarket layaknya pembeli.
Ketika penjaga toko lengah, barulah ia menyelipkan susu-susu tersebut ke dalam tas miliknya dan keluar untuk memindahkannya ke dalam kantong kresek yang sudah disiapkan sebelumnya.
Namun, saat keluar meninggalkan toko, salah satu penjaga toko curiga dan langsung menghampirinya.
Benar saja, saat dihampiri ternyata Rahmat sedang memindahkan susu curiannya tersebut ke dalam kantong kresek di motor Honda Vario warna silver dengan nomor Polisi BG 2513 ZJ.
Mengetahui hal itu, penjaga toko pun mencoba mengambil bungkusan tersebut dan Rahmat berusaha memberontak. Namun, kalah cepat oleh penjaga toko.
Akhirnya, ditemukan 20 susu kotak dengan berbagai jenis merek seperti Nutrilon dan Enfapro. Pelaku berusaha kabur, namun ditangkap petugas yang kebetulan berada di lokasi.
Rahmat menuturkan, baru melakukan aksinya sebanyak sepuluh kali selama satu minggu terakhir ini dan telah mengambil hampir dua puluh susu kota berbagai merek di minimarket Alfamar dan Indomaret.
"Saya biasanya sekali mengambil tiga sampai empat kotak susu dan dalam satu hari biasa saya beraksi satu sampai dua kali di mini market berbeda," katanya.
Rahmat juga menambahkan, dirinya nekat mencuri susu karena tidak punya uang untuk membayar uang semester. Sementara uang pemberian dari orang tuanya telah habis untuk membeli sabu.
"Uang untuk bayaran semester dari orang tua saya sudah habis pak, makanya saya mencuri susu untuk menggantinya dan biasanya susu tersebut dijual ke Plaju di Sungai Rebo dengan harga Rp 50 ribu per kotak," jelas lelaki asal Ogan Komering Ilir (OKI) ini kepada wartawan.