Korban Banjir Manado Butuh Tenda dan Makanan
PKPU mengirim tim yang akan membantu mengevakuasi korban banjir dipimpin oleh kepala cabang PKPU Manado, Dr. Amir Zuhdi
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Tidak hanya bencana di Jawa saja yang mendapatkan bantuan lembaga kemanusiaan nasional PKPU, banjir yang terjadi di Manado pun mendapatkan perlakuan yang sama.
PKPU mengirim tim yang akan membantu mengevakuasi korban banjir dipimpin oleh kepala cabang PKPU Manado, Dr. Amir Zuhdi.
"Kami juga membangun dapur air menyediakan air mineral, kopi, teh, susu, makanan bayi, susu bayi. Juga menyediakan popok bayi dan kebutuhan ibu hamil dan lansia," kata Amir dalam emailnya, Kamis (16/1/2014).
Dikatakannya, bencana banjir mengakibatkan sejumlah akses jalan dan jembatan terputus akibat genangan air maupun longsor. Jaringan komunikasi dan jaringan listrik juga putus.
"Di samping perahu karet, tenda, matras untuk mengevakuasi, korban banjir di Manado membutuhkan selimut, makanan, pakaian dan kebutuhan dasar," katanya.
Hujan yang mengguyur Kota Manado sejak Selasa (14/1/2014) hingga Rabu (15/1) pagi, membuat sebagian wilayah di Kota Manado terendam banjir.
Di Kanaan, Ranotana Weru Lingkungan 9, banjir yang berasal dari luapan sungai telah naik hingga ketinggian mencapai atap rumah. Sementara, di Lingkungan 1, warga terjebak di dalam rumah dan tidak bisa keluar.
Kombinasi antara faktor alam dan antropogenik memicu terjadinya banjir bandang dan longsor yang masifi di Sulawesi Utara ini.
Banjir terjadi di 6 kabupaten/kota di Sulut secara bersamaan, yaitu Kota Manado, Minahasa Utara, Kota Tomohon, Minahasa, Minahasa Selatan, dan Kepulauan Sangihe. Data sementara dampak keseluruhan, 13 orang tewas, 2 orang hilang, dan sekitar 40 ribu mengungsi.
Hujan deras dipicu oleh sistem tekanan rendah di perairan selatan Filipina yang menyebabkan pembentukan awan intensif. Selain itu juga adanya konvergensi dampak dari tekanan rendah di utara Australia sehingga awan-awan besar masuk ke wilayah Sulut.
Terdapat 4 sungai besar di Kota Manado meluap dan menghanyutkan puluhan rumah dan kendaraan. Bencana kali ini lebih besar daripada sebelumnya yang pernah terjadi pada tahun 2000.