Pasokan Solar PLTD Menipis, Karimunjawa Terancam Gelap Gulita
pasokan solar sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kepulauan Karimunjawa, Jepara, semakin menipis
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JEPARA - Akibat cuaca buruk, penyeberangan Jepara ke Karimunjawa ditutup. Akibatnya, pasokan solar sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kepulauan Karimunjawa, Jepara, semakin menipis dan hanya mampu bertahan hingga tiga hari ke depan.
Camat Karimunjawa, Muh Tahsin mengatakan, jika hingga Rabu (22/1/2014) mendatang cuaca buruk masih berlangsung dan kapal dari Jepara tidak bisa menyeberang ke Karimunjawa, maka kepulauan yang destinasi pariwisata andalan Pemkab Jepara dan Pemprov Jateng tersebut terancam gelap gulita tanpa listrik sama sekali.
"Jika dalam beberapa hari ini, penyebrangan masih terputus maka pulau tersebut akan terancam gulap gulita tanpa ketersediaan listrik," kata Tahsin saat dihubungi melalui telepon, Senin (20/1/2014).
Tahsin menjelaskan, pasokan solar untuk PLTD Karimunjawa masih tersisa sekitar 5.000 liter. Jika digunakan, solar tersebut hanya cukup sampai Kamis (23/1/2014) atau tiga hari ke depan. Jika Rabu (22/1/2014) besok, cuaca buruk masih berlangsung, maka masyarakat di Karimunjawa tidak akan mendapatkan pasokan listrik dari PLTD.
"Kami khawatir karena pasokan listrik di sini sudah menipis dan hanya cukup untuk tiga hari kedepan," ujarnya.
Saat ditanya mengenai ketersediaan bahan makanan di Karimunjawa, Tahsin mengaku hingga kini pasokan beras yang ada di lumbung masih tersisa 5 ton. Jumlah tersebut masih bisa untuk mencukupi kebutuhan masyarakat hingga sepuluh hari ke depan.
Meski demikian, Tahsin berharap pemerintah segera memberikan pasokan tambahan makanan agar jika gelombang tinggi kembali terjadi hingga beberapa hari, maka kebutuhan masyarakat sudah tercukupi. (nal)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.