Pengungsi di Paal 4 Manado Minta Bantuan Celana Dalam
Ada banyak korban banjir di Kota Manado Sulawesi Utara (Sulut) yang tidak bisa kembali ke rumah
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Ada banyak korban banjir di Kota Manado Sulawesi Utara (Sulut) yang tidak bisa kembali ke rumah. Bukan karena masih ada lumpur tapi rumahnya sudah rusak berat.
Seperti diungkapkan Martje korban warga Paal 4, Banjer, Kecamatan Tikala.
"Kami sudah tidak tahu mau ke mana. Ini sisa baju di badan," katanya kepada Tribun Manado (Tribunnews.com Network) saat menyalurkan bantuan bersama Tim Relawan Pemuda-Masyarakat Likupang Peduli, Selasa (21/1/2014) tengah malam.
Dikatakannya rumah mereka rusak parah. Atap sudah lenyap tinggal rangka beton rumah itupun dalam kondisi sudah miring.
"Yahh.. Itu rumah harus bangun lagi dari pertama. Betonnya sudah retak. Kalau hanya atap bisa diganti tapi kalau dinding retak tidak bisa langsung ditutup atap lagi," ujarnya dengan logat melayu Manado.
Seorang pengungsi perempuan lainnya di Paal 4, Banjer, mengaku sudah hampir sepekan belum ganti celana dalam (CD). Ia berharap ada bantuan celana dalam yang diserahkan langsung kepada mereka.
"Kami memang dibantu bahan makanan tapi kalau ada relawan-relawan mau menyumbang tolong sumbang celana dalam supaya kami nyaman. Baju kering di badan bukan masalah tapi celana dalam bisa bayangkan kalau kering di badan," ujar ibu yang namanya enggan ditulis.
Ia berharap bantuan celana dalam diserahkan langsung khususnya bagi korban yang sudah tidak bisa pulang ke rumahnya. Merekapun saat ini tinggal di depan-depan lorong menuju jalan ke Ring Road.
"Kalau punya keluarga kaya bisa mereka minta bantu belikan. Tapi kami orang tak punya, keluarga kami yang lain juga kena musibah yang sama. Semoga ada relawan yang bisa bantu. Kami di Paal Empat Lingkungan Satu kalau di posko saya ada puluhan ibu, bapak dan anak-anak yang butuh pampers juga karena tidak punya baju," katanya.(dit)