Kabut Asap Pontianak Ganggu Jadwal Penerbangan di Bandara Supadio
Kabut asap tebal di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, sempat menghambat sejumlah jadwal penerbangan di Bandara Supadio.
![Kabut Asap Pontianak Ganggu Jadwal Penerbangan di Bandara Supadio](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140205_123034_kabut-asap-di-bandara-supadio.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Andi Asmadi
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kabut asap tebal di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, sempat menghambat sejumlah jadwal penerbangan di Bandar Udara Internasional Supadio, Rabu (5/2/2014).
General Manager PT Angkasa Pura II Chandra Dista Wiradi mengatakan, sekitar 700 penumpang harus menunggu karena jadwal penerbangannya tertunda.
Mereka adalah penumpang dari tujuh penerbangan yang pada Rabu pagi, tidak bisa berangkat sesuai jadwal karena cuaca tidak memungkinkan.
"Ada tujuh penerbangan yang seharusnya berangkat pagi, tetapi karena cuaca tidak memungkinkan maka baru bisa take off pukul 8.15, delay sampai dengan 2 jam. Sebanyak 700 lebih penumpang menunggu di ruang tunggu yang kapasitasnya hanya 580 penumpang," kata Chandra.
Wiradi mengatakan, apabila cuaca kian memburuk, besar kemungkinan beberapa penerbangan dihentikan sementara.
"Informasi dari BMKG ada 55 titik api di Kabupaten Kubu Raya. Apabila masih begini terus beberapa penerbangan bisa dihentikan sementara dan dampaknya akan terasa di perayaan Cap Go Meh," ujarnya.
Ia mengharapkan, semua penumpang baik tujuan Pontianak-Jakarta dan Jakarta-Pontianak memahami kondisi ini.
"Akibatnya, semua penerbangan reguler berjadwal akan mengalami delay. Kami berharap semua penumpang baik di Supadio atau di Jakarta diharapkan memahami kondisi ini," ujarnya.
Ia juga mengatakan, jelang Cap Go Meh terjadi lonjakan penumpang di Bandara Supadio. Apabila keadaan kian memburuk, akan berdampak pada arus transportasi udara, sehingga ia meminta peran berbagai pihak mengatasi hal ini.
"Padahal, saat ini menjelang Cap Go Meh, yang biasanya terjadi lonjakan arus penumpang. Kami mohon maaf tidak bisa mendukung secara optimal, dan berharap semua pihak khususnya di Kabupaten Kubu Raya mengatasi hal ini," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.