Perampok SPBU Diringkus Setelah 10 Hari Menikahi Gadis 14 Tahun
Satu persatu komplotan perampok dua SPBU di Lamongan, akhirnya berhasil diringkus petugas polres setempat.
Laporan Wartawan Surya Hanif Manshuri
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Satu persatu komplotan perampok dua stasiun pengisian bahan bakar umum(SPBU) di Lamongan, akhirnya berhasil diringkus petugas polres setempat.
Setelah Tohid (50), satu tersangka lain, Zaini (31), warga Desa Gunung Eleh, Kecamatan Kedundung Sampang, ditangkap Senin (17/2/2014) dini hari.
Tersangka yang baru sepuluh hari menikah ini, ditangkap di rumah mertuanya tanpa perlawanan.
Zaini yang berperan sebagai joki, ikut beraksi merampok di delapan TKP, termasuk merampok di SPBU Nginjen Kecamatan Deket Senin dan SPBU Karanggeneng, tahun 2013 silam.
Petugas juga berhasil mengamankan mobil Toyota Innova nopol B 1933 ME, yang dipakai beroperasi bersama komplotannya.
Zaini mengakui, uang bagiannya dari hasil merampok bersama komplotannya tidak terlalu banyak, mengingat ia hanya berperan sebagai joki pengganti.
Ia juga berkelit, bahwa biaya pernikahannya bukan dari hasil merampok, tapi dari orangtuanya.
"Saya hanya gantikan mengendarai sepeda motor, sementara teman-teman yang mengeksekusi langsung pindah ke mobil Innova," aku Zaini saat diperiksa penyidik, Senin (17/2/2014) siang.
Zaini menyebut untuk masing-masing lokasi yang dirampoknya ia hanya kebagian jatah Rp 2 juta.
Penangkapan tersebut, membuat istri dan mertuanya kaget. Maklum saja, selama ini mereka hanya tahu kalau pekerjaannya di pelayaran.
Istrinya yang baru berumur 14 tahun kaget dan menangis, ketika melihat Zaini digelandang anggota resmob Lamongan.
"Istri saya ya langsung menangis. Apalagi saya baru menikah," katanya.
Tertangkapnya Zaini menambah panjang rentetan sejumlah tersangka yang berhasil diamankan.
Sebelumnya, Tohid (50) warga Sampang juga ditangkap anggota resmob Polres Lamongan, Senin (3/2/2014).
Tohid tertangkap berkat pengembangan tertangkapnya empat tersangka perampok dua karyawan BRI Unit Bajulmati Wongsorejo oleh Polres Banyuwangi.
Kasat Reskrim AKP Efendi Lubis mengatakan, peran Zaini memang tidak berat karena hanya berfungsi sebagai joki pengganti ketika para ekskutor berhasil merampok untuk pindah ke mobil.
"Makanya ia ngakunya hanya mendapatkan bagian yang sangat kecil dari teman-teman lainya,"kata Lubis.