Aktivitas Gunung Kelud Masih Fluktuatif
Lima hari pascaerupsi, Gunung Kelud masih menunjukkan fluktuasi aktivitas kegunungapian.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM KEDIRI, - Lima hari pascaerupsi, Gunung Kelud masih menunjukkan fluktuasi aktivitas kegunungapian. Status Awas dari gunung yang mempunyai ketinggian 1.731 Mdpl tersebut hingga kini masih belum diturunkan.
Berdasarkan pengamatan Posko Pusat Informasi Kelud Pos Utama Satlak Penanggulangan Bencana (PB) Kabupaten Kediri, hingga Selasa (18/2/2014), mulai pukul 00.00-06.00 WIB, masih terjadi kepulan asap dari kawah Gunung Kelud.
Kepulan asap putih tersebut setinggi 500 meter ke angkasa dengan arah condong menuju ke timur. Aktivitas kegempaan juga masih terjadi berupa tremor, meskipun cukup lemah. Sedangkan pengamatan yang dilakukan pada pukul 06.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB, kepulan asap putih dengan tinggi 350 meter arah condongnya menuju ke barat.
Sedangkan tremor, juga masih terjadi skala lemah. Perbandingan pengamatan pada hari sebelumnya, Senin (17/7/2014), pada pukul 12.00-18.00 WIB, terjadi kepulan asap setinggi 350 meter, condong ke timur.
Dengan status Awas tersebut, berarti radius 10 kilometer dari puncak kawah harus steril dari aktivitas manusia. Sedangkan pantauan dari kamera pengawas milik Badan Geologi Kementerian ESD yang terpasang di kawah Gunung Kelud, saat ini suasana sekitar kawah sedang gelap akibat kabut. Kamera pengawas itu dapat dikunjungi melalui laman www.vsi.esdm.go.id
Gunung yang berbatasan wilayah Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Blitar itu meletus, Kamis (13/2/2014). Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi memprediksi semburan material vulkanisnya mencapai 17 kilometer sehingga menyebabkan hujan abu di berbagai daerah di Pulau Jawa.
Simak kembali catatan Ekspedisi Kompas Cincin Api “Kelud Revolusi Gunung Api” di edisi khusus epaper.kompas.com dan www.cincinapi.com.