Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polwan Cantik Hibur Pengungsi Kelud

Belasan polisi wanita (polwan) menghibur korban letusan Gunung Kelud yang menempati Posko Waduk Selorejo, Batu

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Polwan Cantik Hibur Pengungsi Kelud
Tribunnews/JEPRIMA
Para Polisi Wanita (Polwan) cantik ini, dari kiri, Bripda Esty Apriliana, Bripda Eka Rachma, Brigadir Lina, Briptu Eka Frestya, Brigadir Dara Intan, dan Bripda Inggried Febrian Charlotte mewakili NTMC dan Korlantas Polri yang terpilih sebagai pemenang untuk kategori Penonton/Komunitas Terdahsyat pada acara Dahsyatnya Awards 2014, di Hall D JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2014) malam. Dahsyatnya Award kali ini mengambil tema Dahsyatnya Cinta Indonesia . (Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM MALANG, - Belasan polisi wanita (polwan) menghibur korban letusan Gunung Kelud yang menempati Posko Waduk Selorejo, Batu, Sabtu (22/2/2014). Mereka bertugas mulai pagi hari hingga pukul 22.00 WIB.

Para polwan ini memang mendapat tugas khusus dari Kapolresta Batu, AKBP Widiyanto Pratomo untuk menghibur dan menenangkan pengungsi sejak hari pertama dievakuasi, Jumat (14/2/2014) pekan lalu.

Di Posko Waduk Selorejo terdapat dua posko untuk pengungsi, yakni di gedung wisma Mawar dan wisma Melati.

Para pengungsi yang masih tinggal karena  rumahnya rusak parah dan sedang, terutama di kawasan lima dusun di Desa Pandansari.

Di posko wisma Melati, para Polwan berwajah manis itu terlihat asyik bermain dengan anak-anak pengungsi di dalam tenda TNI. Permainan yang dilakukan seperti memasukkan pensil di dalam botol.

Polwan bernama Etty harus mengakui kekalahan dalam permainan itu dengan bocah pengungsi berumur tujuh tahun.

Disamping menghibur, para polwan ini juga membagikan bahan makanan, seperti nasi bungkus, buah rambutan, selimut, maupun makanan ringan lainnya.

Berita Rekomendasi

Kepala Sub Bagian Humas Polretsa Batu, AKP M Yantofan mengungkapkan, para polwan memang ditugaskan khusus untuk menghibur dan memotivasi supaya para pengungsi tidak stres dan tidak trauma lagi.

“Mereka bergerak dari satu posko ke posko lain. Tugas ini diemban hingga status darurat yang telah ditetapkan pemerintah berakhir, yaitu tanggal 3 Maret nanti,” ujar Yantofan di sela menemani para polwan menghibur pengungsi di wisma Mawar Waduk Selorejo, Sabtu (22/2/2014).

Simak kembali catatan Ekspedisi Kompas Cincin Api “Kelud Revolusi Gunung Api” di edisi khusus epaper.kompas.com dan www.cincinapi.com.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas