Penemuan Mortir di Sungai Hebohkan Warga
Mortir tersebut pertama kali ditemukan oleh Katon Hendrawan (40) saat dirinya hendak mencari ikan dengan jala di sungai
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ali Anshori
TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Warga Dusun Doyan Tanjung Desa Tanjung Lay kecamatan Nanga Pinoh, Melawi, Kalbar heboh Rabu (26/2/2014), menyusul ditemukannya dua mortir yang beratnya diperkirakan 5 kg di dasar sungai wilayah itu.
Mortir tersebut pertama kali ditemukan oleh Katon Hendrawan (40) saat dirinya hendak mencari ikan dengan jala di sungai. Seperti biasa, Katon menebarkan jala ke sungai, namun saat hendak mengangkat jalanya terasa berat, setelah diperiksa ternyata jalanya menyangkut pada ujung mortir.
"Saya tarik-tarik jalanya kok terasa berat, setelah saya angkat ternyata mortir, kemudian saya naikkan ke atas," kata Katon.
Katon mengatakan, saat mendapatkan benda tersebut dia sama sekali tidak terkejut. Bahkan dia berupaya membuka mortir tersebut dengan cara memukul bagian ujungnya dengan palu. Bukannya tidak tahu benda tersebut bisa meledak, Katon hanya penasaran ingin melihat isi dalamnya.
"Siapa tahu ada emas di dalamnya, makanya saya pukul-pukul pakai palu," katanya enteng.
Katon mengaku tidak takut, sebab benda semacam itu bukan kali pertama ditemukan di Desa Tanjung Lay. Setahun yang lalu ayahnya juga menemukan mortir di dasar Sungai sebanyak empat buah.
"Kalau di sini sudah sering menemukan benda macam ini, makanya kami tidak takut," katanya.
Kades Tanjung Lay Moh Adai S membenarkan, warga setempat sering menemukan mortir dan benda sejenisnya di dasar sungai. Setahun yang lalu mortir serupa juga ditemukan warga kemudian diamankan di polres.
"Kemudian benda itu diledakkan dengan dinamit," katanya.
Moh Adai mengungkapkan, dari cerita yang dia dapat, Desa Tanjung Lay ini memang menjadi tempat perang pada zaman penjajahan Belanda beberapa waktu lalu, makanya banyak benda-benda berdaya ledak ditemukan.
"Kadang warga juga menemukan selongsongnya, tapi yang sering mortir," katanya.
Moh Adai mengungkapkan, setiap kali menemukan mortir atau benda lainnya, warga selalu menginformasikannya kepada pihak kepolisian. Hal ini untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Meskipun tidak meledak kita juga harus melaporkannya kepada pihak terkait," katanya.
Pantauan Tribun Pontianak (Tribunnews.com Network) di lapangan, benda yang sudah berkarat itu berbentuk seperti peluru berdiameter sekitar 8 Cm, dengan panjang 30 cm. Satu mortir bagian ujungnya telah terbuka lantaran dipalu oleh Katon yang menemukan pertama.
Kapolres Melawi yang memimpin langsung proses evakuasi mortir di Tanjung Lay mengungkapkan, benda yang ditemukan warga tersebut merupakan mortir yang mempunyai daya ledak sangat tinggi.
"Mudah-mudahan sudah tidak aktif lagi, meskipun demikian kita berharap warga harus melaporkannya kepada kami jika menemukan benda seperti ini, hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginnkan," kata Kapolres.
Untuk tindak lanjut, pihaknya akan mengamankan mortir tersebut ke Mapolres Melawi kemudian mendatangkan brimob
yang ahli dalam bidangnya. Sebab mereka lah yang lebih tahu langkah apa yang harus diambil selanjutnya.
"Kalau saya kan bukan ahlinya, makanya kita akan datangkan brimob ke sini. Apakah selanjutnya brimob akan menyisir ke sungai lagi untuk mencari yang lainnya, sebab dari laporan warga mereka sering menemukannya di sini," katanya.
Sekali lagi Nowo mengimbau kepada warga, jika mendapatkan benda serupa segera melaporkannya kepada pihak kepolisian. Jangan dibiarkan apalagi disimpan di dalam rumah, meskipun benda semacam ini memiliki masa kedaluarsa.
"Kita juga berterimakasih kepada warga di sini yang mau melaporkannya kepada kami dan mengamankannya dulu sebelum kami datang," tandasnya. (ali)