Corby Dua Kali Ingin Bunuh Diri
Schapelle Leigh Corby kini stres berat. Corby bahkan sempat melakukan upaya bunuh diri
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Ratu Mariyuna, Schapelle Leigh Corby kini stres berat. Corby bahkan sempat melakukan upaya bunuh diri dengan cara menyayatkan pisau ke pergelangan tangannya hingga dua kali. Namun aksi nekat Corby ini berhasil dicegah keluarganya.
Upaya Corby bunuh diri terjadi pada Senin (3/3) malam saat petugas Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Bali mendatangi kediaman kakaknya Corby yakni Mercedes di Jalan Pantai Kuta Gang Lotring No 14- Badung.
Petugas menemui Mercedes untuk klarifikasi atas pernyataannya di salah satu TV Australia yang menyebut Corby tidak bersalah dengan dalih mariyuana seberat 4,2 kg di tas adiknya diduga dimasukkan orang lain saat di bandara.
"Kami mengunjunginya terkait statement kakaknya di media luar negeri. Saat itu, Corby yang berada di depan saya tampak stres. Tiba-tiba Corby lari ke suatu ruangan an mengambil pisau seperti mau menyayat tangannya.
Lalu keluarganya buru-buru mencegahnya," jelas Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkuham Bali, Sunar Agus, di Bali, Rabu (5/3) kemarin.
Menurut Sunar Agus, kemungkinan Corby stres karena awak media internasional terus membuntuti kehidupannya selepas mendapat pembebasan bersyarat sehingga bisa keluar dari Lapas Kerobokan, Bali.
Bahkan, kru stasiun televisi Australia yakni Channel Seven dan Channel Ten, tetap menyorotkan kameranya kepada Corby saat dia bertemu dengan petugas, Senin malam itu.
Sunar Agus juga mengatakan, Corby diduga stres karena mengira kedatangannya bermaksud membawanya kembali ke penjara. Saat petugas berusaha untuk berbicara, Corby terlihat emosinya tidak stabil.
Sunar Agus juga sudah melaporkan peristiwa percobaan bunuh diri Corby ke Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin. Ditemui di Jakarta, Menteri Amir Syamsudin enggan mengomentari upaya percobaan bunuh diri yang dilakukan Corby.
Amir justru meminta media memberi kesempatan kepada Kalapas Kerobokan untuk menyelesaikan penyelidikan seputar statement kakaknya Corby.
"Mari kita berikan kesempatan kepada Kalapas untuk bekerja, menyelesaikan penelitiannya mengenai hal itu," kata Amir.
Kakak ipar Corby yakni Wayan Widyartha menutuskan bahwa Corby masih stres. Hingga kemarin, Corby belum mau bersosialisasi dengan siapa pun. "Kondisi Schapelle (Corby) masih agak stres karena tidak bisa keluar, terlebih lagi sering kuntit oleh banyak wartawan," kata Wayan.
Menurut Wayan, Corby masih mengalami kesulitan bermasyarakat karena masih trauma. "Karena sudah lama di penjara, dia susah kembali ke masyarakat . Harus pelan-pelan," ungkapnya.
Menurut Wayan, saat ini Corby mengonsumsi obat penenang. Ia lebih banyak menyendiri dengan cara berada di dalam toilet hampir seharian. Mengenai upaya percobaan bunuh diri Corby, Wayan enggan berkomentar. Ia justru meminta media dan masyarakat bisa memahami kondisi Corby yang masih stres.
Bebas Bersyarat
Sunar Agus menambahkan bahwa pihaknya masih mengumpulkan data untuk mengevaluasi pembebasan bersyarat Corby. Hasil pendataan ini nantinya akan dikirimkan ke Kementerian Hukum dan HAM untuk diambil keputusan.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto mengatakan penyidikan pelanggaran Corby masih terus dilakukan.
"Sedang diselidiki, diteliti berapa besar dan dimana pelanggarannya oleh Kementerian Hukum dan HAM," ungkap Djoko Suyanto.
Dijelaskan Djoko, bahwa pembebasan bersyarat Corby bukan tanpa syarat yang harus dipenuhi."Jadi harus ada syarat-syarat yang dilakukan dia. Syarat-syarat itu apa saja yang dilanggar nanti dilaporkan, baru nanti kita bisa memutuskan," tuturnya.
Penyidikan pelanggaran yang dilakukan Kementerian Hukum dan HAM, imbuhnya, termasuk pernyataan Mercedes Corby kakak kandung Corby yang mengatakan temuan ganja di tas adiknya diduga sebagai jebakan.(Tribunnew/Win/Mal/Tribun Bali)