Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kabut Asap Semakin Meluas di Riau dan Sumbar

Dampak pembakaran lahan dan hutan di Riau makin meluas.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kabut Asap Semakin Meluas di Riau dan Sumbar
Ilustrasi Bandara Sutan kasim II Pekanbaru ditup kabut asap 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dampak pembakaran lahan dan hutan di Riau makin meluas. Hampir keseluruhan wilayah di Riau dan Sumatera Barat tertutup oleh kabut asap.

"Arah angin yang dominan dari timur laut ke barat daya membawa asap menyebabkan asap meluas. Asap kebakaran lahan dan hutan di Malaysia sebagian juga menyebar ke Selat Malaka dan wilayah Riau," kata Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Kamis (13/3/2014).

Sutopo menjelaskan, terpantau titik api dari satelit NOAA18 ada 46 titik dan dari satelit Modis ada 137 titik di Riau hari ini. Titik api ini lebih rendah dibandingkan dengan data sehari sebelumnya ada 168 titik dari NOAA18 dan 2.046 titik dari Modis.

"Dampaknya jarak pandang hanya 300 meter di Pekanbaru pada pukul 08-12 Wib. Kondisi kualitas udara sudah pada level berbahaya di sebagian besar daerah di Riau. Sebanyak 49.591 jiwa menderita penyakit akibat asap seperti ispa, pneumonia, asma, iritasi mata dan kulit," jelasnya.

Menindaklanjuti perintah Presiden agar penegakan hukum lebih digiatkan maka telah ditambah kekuatan personil satgas penagekan hukum yaitu 582 personil dari Polri dan PPNS di Kemhut dan KLH. Satgas ini akan memburu para perambah hutan dan pembakar lahan dan hutan.

"Tahapan prosedur penegakan hukum diharapkan dapat dipercepat. Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah meminta PPNS di Kemhut, KLH, Kemtan dan Pemda lebih intensif dalam penegakan hukum. Penegakan hukum diterapkan sebagai bagian dari pengurangan risiko bencana dan mitigasi sehingga ruang gerak individu atau kelompok yang membakar menjadi tidak leluasa," kata Sutopo.

Lebih lanjut menurutnya, untuk mengatasi bencana asap di Riau maka besok Jumat pagi (14/3/2014) akan dikerahkan pesawat Hercules C-130 untuk modifikasi cuaca dengan homebase Lanud Halim PK, Jakarta.

Berita Rekomendasi

Selain itu dirinya menjelaskan, juga akan dioperasikan enam unit ground based generator sistem sprayer di bandara SSK II Pekanbaru untuk mengurangi kepekatan asap sehingga jarak pandang di bandara diharapkan dapat lebih baik dan penerbangan dapat dilakukan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas