Pedagang Asongan Bentrok dengan Polsuska PT KAI Madiun
Puluhan pedagang asongan, bentrok dengan Polsuska dan PAM KA di depan kantor PT KAI Daop VII Madiun.
Laporan Wartawan Surya Sudarmawan
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Puluhan pedagang asongan, bentrok dengan polisi khusus kereta api (Polsuska) dan PAM KA di depan kantor PT KAI Daop VII Madiun, Kamis (13/3/2014).
Bentrok itu, terjadi saat puluhan pedagang tersebut menggelar aksi massa agar manajemen PT KAI Daop VII Madiun membolehkan mereka berjualan di atas KA.
Tapi sayang, aksi mereka sama sekali tidak ditanggapi oleh manajemen. Padahal, pedagang sudah menyiapkan perwakilannya untuk bertemu manajaemen PT KAI.
Alhasil, massa menajdi kesal dan berupaya masuk ke dalam kantor.
Bentrok bermula saat Ketua LSM Abimantrana Herutomo mengajak berbicara kepada petugas PT KAI, menanyakan soal jam berapa dan kapan akan ditemui kepala PT KAI Daop VII Madiun, Ahmad Najib Tawangalun.
Namun, tak kunjung dijawab oleh petugas yang berjaga lengkap di pintu depan kantor PT KAI Daop VII Madiun.
"Saya ini tanya, dijawab, jangan diam seperti hewan," ucap Herutomo.
Tak berselang lama, aksi saling dorong dan pukul serta tendang terjadi hingga berlangsung beberapa menit. Ketua LSM Wahana Komunikasi Rakyat (WKR) Budi Santoso, juga sempat dipiting anggota Polsuska.
"Ayo pukul, ayo pukul. Kami sudah sabar menunggu tak kunjung ada jawaban," katanya.
Seusai aksi bentrokan itu, Kapolsek Manguharjo Komisaris Agus Suharyono langsung berusaha mempertemukan perwakilan pedagang asongan dengan perwakilan PT KAI Daop VII Madiun.
Namun, karena berbelit-belitnya proses sterilisasi perwakilan untuk masuk kantor, akhirnya kembali terjadi bentrokan hingga sebuah lampu di depan kantor PT KAI Daop VII Madiun pecah.