Masa Kampanye di DIY Belum Kerek Peredaran Uang
Masa kampanye partai politik yang sudah dimulai sejak Minggu ini belum terlalu mempengaruhi peredaran uang di Yogyakarta.
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Jogja, Pristiqa Ayun Wirastami
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Masa kampanye partai politik yang sudah dimulai sejak Minggu ini belum terlalu mempengaruhi peredaran uang di Yogyakarta.
Sebagai perbandingan, di tahun politik 2009 lalu, uang keluar (outflow) yang tercatat di Bank Indonesia sebesar Rp 454 miliar. Namun, di tahun ini jumlah peredaran uang akibat pengaruh masa kampanye partai politik masih belum bisa dipastikan.
"Masa kampanye sekarang ini memang mempengaruhi konsumsi, tapi berapa jumlahnya belum diketahui. Saya rasa tidak terlalu banyak pengaruhnya," kata Arief Budi Santoso, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Senin (17/3/2014).
Menurut Arief, kegiatan UMKM justru sangat mempengaruhi peredaran uang di Yogyakarta. Sejak kegiatan UMKM semakin menguat, aliran uang yang masuk ke Yogyakarta pun semakin banyak. Hal ini juga berpengaruh ke perbankan, dimana dana pihak ketiga semakin naik.
"Masa kampanye hanya membawa dampak kecil. Mulai sekarang justru kita harus fokus pada pengembangan potensi UMKM dan industri kreatif di Yogyakarta sehingga menyerap lebih tinggi daya beli masyarakat," jelas Arief.
Masa kampanye partai politik yang tidak terlalu berpengaruh pada peredaran mata uang di Yogyakarta disinyalir karena peraturan kampanye dari KPU yang semakin ketat. Sehingga partai-partai politik tak bisa sembarangan lagi membelanjakan dana kampanye mereka. (*)