Tadi Pagi Gunung Slamet Semburkan Letusan Abu 8 Kali
Pengamat pada Pos Pengamatan Gunung Api Slamet menerangkan letusan abu terus terjadi. Hari Kamis
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Tribun Jateng, YS Adi Nugroho
TRIBUNNEWS.COM. PEMALANG- Pengamat pada Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabaupaten Pemalang, Sukedi menerangkan letusan abu terus terjadi. Hari Kamis (20/3/2014) antara pukul 00.00-06.00 terjadi 8 kali letusan abu.
Dia menerangkan, gempa tremor harmonik terus terjadi. Dan, tercatat besaran amplitudo dari gempa ini sebesar 10-40 milimeter. "Itu menunjukkan besaran gempa ada suplai energi yang cukup besar, diakiri letusan," jelasnya pada Tribun Jateng, Kamis (20/3).
Sukedi menjelaskan, pada Kamis pagi, terjadi letusan abu. Kekuatan letusan abu ini bervariasi, dari lemah hingga kuat. Pada pukul 00.00-06.00, tercatat letusan abu sebanyak 8 kali. Sementara pada pukul 06.00 hingga 12.00, letusan abu yang terlihat secara visual sebanyak 3 kali. Ketinggian letusan abu pun bervariasi, antara 300-600 meter.
Dia menegaskan bahwa belum ada letusan atau pun semburan lava pijar. Dan, status Gunung Slamet masih tetap "Waspada" atau pada level II.
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Hendrasto menerangkan bahwa sepanjang catatan sejarah yang dilihat manusia, selain letusan abu, Gunung Slamet hanya menyemburkan lava pijar dan membentuk kubah.
Namun, pada tahun 1973 lalu, tercatat aktifitas Gunung Slamet yang paling tinggi. Aktifitas itu terkait dengan adanya aliran lava pijar yang turun dari kawah. Tapi, aliran lava pijar ini hanya sepanjang 500 meter saja. (*