Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita dari Bali Pingsan di Rel KA Banyuwangi saat Cari Suami yang Kawin Lagi

Sari Ayu Islamiyah (43), tampak lemas dengan infus di tangan kanannya.

zoom-in Wanita dari Bali Pingsan di Rel KA Banyuwangi saat Cari Suami yang Kawin Lagi
IRA RACHMAWATI / KOMPAS.COM
Sari Ayu saat menjalani perawatan di RS Blambangan Banyuwangi jumat (21/03/2014) 

TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Sari Ayu Islamiyah (43), tampak lemas dengan infus di tangan kanannya.

Sedangkan anak keduanya, Sinta Fitri Ramadani (3) bermain-main bersama dengan beberapa perawat di ruang UGD Rumah sakit Blambangan.

Sari Ayu Islamiyah, ditemukan dalam keadaan pingsan oleh warga di rel kereta api di Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jumat (21/03/2014) sekitar jam 09.30 Wib.

Menurut Isa Al-Malik, warga sekitar, saat ditemukan, ibu tersebut dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"Anaknya tertimpa tubuh ibunya. Warga sempat berpikir ibu tersebut akan bunuh diri menabrakkan diri ke kereta api. Setelah dibopong, akhirnya ibu sama anaknya dievakuasi ke rumah sakit," kata Isa.

Sementara itu, Sari Ayu menceritakan, tiga hari yang lalu dia berangkat dari Bali ke Wonosari, Gunungkidul.

"Saya sengaja ke Jawa untuk cari suami saya Agus Hamjah yang katanya menikah lagi dengan perempuan yang pernah numpang di rumah saya di Bali," ujar warga Desa Air Kuning Jembrana.

Berita Rekomendasi

Dengan membawa uang Rp 400 ribu, Sari berangkat menggunakan bus langsung ke Wonosari Gunungkidul. Ia berhasil menemukan alamat rumah suami dan istri barunya.

"Tapi saya ketemu sama Pak RTnya. Pak RT nya bilang kalau suami saya sudah menikah lagi dengan status saat menikah sebagai duda. Padahal saya masih istri sahnya," katanya sambil menangis.

Ia mengakui, juga mendatangi KUA setempat untuk meminta kejelasan pernikahan suaminya.

"Di sana saya ninggal KTP sama surat nikah. Saya hanya pesan kalau ketemu suami saya suruh pulang. Anak sama istrinya nunggu. Dia juga ninggal hutang Rp 40 juta tanpa sepengetahuan saya, sampai rumah kami disita bank," kata perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan.

Saat dari Surabaya, Sari Ayu mengaku kehabisan uang dan berhenti di pos polisi. Kemudian dia melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api.

"Turunnya enggak di Ketapang tapi di Sumberwadung. Akhirnya saya jalan kaki menelusuri rel kereta api, karena saya yakin pasti akan nyampai Pelabuhan Ketapang," kata dia.

Rencananya dia akan menumpang kendaraan untuk menyeberang ke Bali untuk pulang ke Jembrana. Hampir 45 kilometer dia berjalan kaki menelusuri rel kereta api.

"Rencananya mau cari masjid buat istirahat tapi kecapean. Terakhir saya makan kemarin. Anak saya juga masih menyusui," kata perempuan kelahiran 20 Desember 1971.

Ia mengaku terpikir soal anak pertamanya Ananda Nicko Rulli yang ia titipkan pada kawannya di Bali.

Setelah melakukan perawatan di UGD RS Blambangan, Sari Ayu dan anaknya di bawa ke rumah aman yang disedikan Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Banyuwangi.

"Sementara biar beristirahat di rumah aman saja dulu, nanti akan dikoordinasikan untuk diantar pulang ke Jembrana Bali," kata Rois Masrullah pendamping korban kekerasan perempuan.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas