Nur Zaini (62), ibu kandung Dedek, mengenang anaknya itu sebagai pemuda yang baik. Pergaulannya luas dan tak pernah terjerat kasus hukum. Dedek bekerja serabutan. Selain menjadi nelayan, dia kadang juga menjadi kuli bangunan.

Dedek adalah tulang punggung keluarga. Dia yang menafkahi istri dan dua anaknya, yaitu Mohammad Adam (7) dan Indah Purnama Sari (2,5).

Sejak Dedek dibawa tamu pada dini hari itu, Sahrol dan kedua anaknya menggantungkan hidup pada Mohammad Daud (21), adik kandung Sahrol yang bekerja sebagai nelayan.

Sahrol bersama Nur Zaini terus mencari Dedek. Mereka sudah melapor ke Subdetasemen Profesi dan Pengamanan Pangkalan Brandan dan ke Polisi Militer TNI AL (Pomal).

Mereka juga mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di Jakarta untuk meminta bantuan. Namun hingga kini belum ada kejelasan mengenai keberadaan suaminya.

Pekan lalu, anggota Pomal Lantamal I Belawan, Praka Wahyu, ke rumah Sahrol, menanyakan kronologi kepergian suaminya. Namun hingga kini belum ada hasilnya.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Sumut Herdensi menjelaskan, Mardiyansah telah ditetapkan sebagai tersangka dan diperiksa Propam Kodam I/Bukit Barisan. Namun, belum ada perkembangan yang menggembirakan. (mhf)